MAKASSAR, UNHAS.TV - Isu ekonomi hijau mengemuka dalam seminar Neforia 2025 yang digelar Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin (FEB Unhas), Jumat–Sabtu, 12–13 September 2025.
Ketua SDGs Center Unhas, Yusri Zamhuri PhD, menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan agar tidak memperburuk perubahan iklim. Menurut Yusri, ekonomi hijau bukan hanya soal aspek lingkungan, tetapi juga sosial.
“Bagaimana perilaku orang dalam mengelola sumber daya alam, apakah sudah bijak atau belum. Termasuk mahasiswa, harus mulai dari hal-hal sederhana seperti penghijauan dan pengelolaan sampah di lingkungan kampus,” ujarnya.
Ia mencontohkan praktik di Jepang, di mana konsep keberlanjutan sudah diajarkan sejak bangku sekolah dasar.
Anak-anak di Jepang diajak langsung memahami siklus air, sementara di dunia usaha, perusahaan didorong mendaftar dalam business registration for SDGs sebagai bentuk komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan.
“Di Jepang, integrasi itu nyata. Dari pendidikan hingga sektor bisnis, semua diarahkan untuk mendukung tujuan SDGs. Perusahaan yang terdaftar bahkan mendapat akses pembiayaan dan dukungan pemerintah,” kata Yusri.
Melalui seminar ini, Yusri mendorong agar kampus, pemerintah, dan masyarakat sipil ikut membangun gerakan tulus untuk menjaga lingkungan. “Ekonomi hijau harus menjadi strategi bersama, bukan sekadar jargon,” ucapnya.
(Rizka Fraja / Zulkarnaen / Unhas.TV)
