Internasional

Kilatan dari Langit Timur: Rudal Hipersonik China dan Perubahan Wajah Perang




Namun pengamat seperti Dr. Markus Garret dari IISS (International Institute for Strategic Studies) menilai bahwa “China telah mengambil satu langkah lebih jauh, bukan dalam kekuatan destruktif semata, tapi dalam kecepatan integrasi teknologinya ke doktrin militer.”

Kehadiran senjata ini membuat batas antara damai dan perang menjadi kabur. Jika sebelumnya serangan mendadak harus melibatkan pengerahan pasukan atau rudal balistik yang bisa dilacak, kini sebuah serangan bisa datang nyaris tanpa peringatan, dari langit yang selama ini kita anggap tak tersentuh.

Dalam sebuah laporan kepada Kongres AS tahun 2023, Komando Strategis menyatakan bahwa hipersonik telah “mengubah kalkulasi waktu tanggap dan kemampuan bertahan.” Kalimat itu terdengar kering, tapi artinya mendalam: sistem keamanan global yang selama ini dibangun di atas asumsi waktu dan deteksi dini kini goyah.

Kini langit tidak lagi menjadi batas. Ia menjadi medan perang. Dan ketika suara ledakan terdengar, segalanya mungkin sudah terlambat. China tidak hanya membuat rudal baru, tetapi juga menulis ulang strategi konflik masa depan—dengan tinta dingin dari luar angkasa.