MAKASSAR, UNHAS.TV - Gedung Putih menuduh Komite Nobel mengutamakan "politik di atas perdamaian" karena menganugerahkan hadiah paling didambakan Presiden Donald Trump kepada seorang aktivis pro-demokrasi Venezuela.
Komite Nobel Norwegia pada Jumat pagi telah mengumumkan bahwa María Corina Machado menerima Hadiah Perdamaian atas "kerja kerasnya yang tak kenal lelah dalam memperjuangkan hak-hak demokrasi bagi rakyat Venezuela".
Trump telah terang-terangan menyatakan keinginannya untuk mendapatkan penghargaan tersebut, dengan menyatakan bahwa ia berjasa mengakhiri beberapa konflik global. Ia secara rutin menyinggung hal ini, termasuk dalam pidatonya di Majelis Umum PBB pada bulan September.
Bahkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ketika bertemu dengan Donald Trump di Amerika Serikat bulan lalu menyatakan Donald Trump layak mendapatkan Hadiah Nobel Perdamaian. Netanyahu bahkan menyatakan sudah mengirim surat dukungan ke Komite Nobel Norwegia.
Seorang pejabat senior Gedung Putih mengabarkan bahwa Donald Trump telah menelepon Machado untuk memberi selamat dan mengatakan bahwa Machado pantas menerima penghargaan tersebut.
"Komite Nobel membuktikan bahwa mereka mengutamakan politik daripada perdamaian," ujar direktur komunikasi Gedung Putih, Steven Cheung, setelah pengumuman pada Jumat pagi.
"Presiden Trump akan terus membuat kesepakatan damai, mengakhiri perang, dan menyelamatkan nyawa," tulis Cheung di X. "Dia memiliki hati seorang humanitarian, dan tidak akan pernah ada orang seperti dia yang mampu menggerakkan gunung dengan tekadnya yang kuat."(*)