Pendidikan

Pasangan Suami-Istri di Fakultas Teknik Dikukuhkan jadi Profesor, Unhas Tambah 3 Guru Besar

MAKASSAR, UNHAS.TV - Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali menggelar pengukuhan 3 guru besar baru dalam Rapat Paripurna Senat Akademik terbatas dalam rangka upacara Penerimaan Jabatan Profesor di Ruang Senat Akademik Unhas, Lantai 2 Gedung Rektorat, Kampus Tamalanrea, Makassar, Jumat (30/8/2024).


Adapun Tiga profesor baru yang dikukuhkan adalah Guru Besar Bidang Ilmu Fisika Keramik, Fakultas MIPA, Prof Dr Nurlaela Rauf MSc yang dikukuhkan sebagai Guru Besar ke-525.


Kemudian Prof Ir H Muhammad Bachtiar Nappu ST MT MPhil PhD dari Fakultas Teknik, yang dikukuhkan sebagai Guru Besar ke-526 bidang Ilmu Operasi Sistem Tenaga dan Pasar Ketenagalistrikan (Departemen Teknik Elektro).


Guru besar ketiga adalah Prof Ir Ardiaty Arief ST MTM PhD dari Fakultas Teknik yang dikukuhkan sebagai Guru Besar ke-527 dalam Bidang Ilmu Analisa dan Pemodelan Sistem Tenaga Listrik (Departemen Teknik Elektro). 


Uniknya dalam pengukuhan profesor baru ini, Prof Bachtiar dan Prof Ardiaty adalah pasangan suami-istri dari departeman yang sama, Teknik Elektro. 


Proses pengukuhan dihadiri oleh Rektor Unhas Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa MSc, ketua Majelis Wali Amanat (MWA), Sekretaris MWA, Anggota Senat Akademik, Dewan Profesor, tamu undangan, serta keluarga besar dari profesor yang dikukuhkan.


Prof Jamaluddin Jompa mengucapkan selamat kepada ketiga profesor yang baru dikukuhkan. Ia menekankan bahwa pencapaian ini memperkuat posisi Unhas sebagai pusat keunggulan dalam pengembangan ilmu pengetahuan.


"Guru besar diharapkan menjadi motor perubahan dan inovasi dalam pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat," kata Prof. Jamaluddin.


Sebelumnya, setiap guru besar telah menyampaikan pidato penerimaan yang membahas judul penelitian dari bidang keahliannya.


Manfaat Keramik bagi Kesehatan


Pada kesempatan pertama Prof Nurlaela Rauf menyampaikan pidato pengukuhannya yang berjudul “Keramik: Mengenal Keramik dan Manfaatnya pada Bidang Kesehatan dan lingkungan”.


Secara umum material dasar keramik terdiri dari senyawa dari unsur logam dan non logam. Senyawa keramik lebih stabil secara termal dan kimiawi dengan lingkungannya. Adanya ikatan ionik menyebabkan material keramik lebih stabil.


Lebih lanjut, dijelaskan bahwa penggunaan keramik dalam pembuatan gigi tiruan semakin berkembang pesat, termasuk dalam bidang biokeramik.


Bahan alami yang mudah diperoleh, lebih terjangkau, dan mampu mengurangi potensi pencemaran lingkungan adalah beberapa keunggulan utama dari biokeramik. 


“Penggunaan material keramik telah berkembang sejalan dengan kemajuan teknologi. Pengembangan keramik dari bahan lokal sangat menjanjikan untuk terus diteliti," ujarnya.


"Sekaligus dapat mengatasi masalah lingkungan dengan pemanfaatan limbah. Biokeramik di masa depan bisa digunakan sebagai salah satu cara untuk mengurangi limbah yang dibuang ke llingkungan,” jelas Prof Nurlaela.


Rekayasa Aliran Daya Listrik

>> Baca Selanjutnya