MAKASSAR, UNHAS.TV - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan Indonesia mencapai swasembada garam nasional pada tahun 2027.
Langkah ini diwujudkan melalui pengembangan kawasan industri garam strategis di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang digadang menjadi pusat produksi garam terbesar di Indonesia bagian timur.
Pemerintah menegaskan komitmennya untuk mengakhiri ketergantungan terhadap impor garam dan memaksimalkan potensi sumber daya dalam negeri.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut KKP, Dr Miftahul Huda SSi MSi mengatakan bahwa Presiden telah menetapkan target swasembada garam paling lambat pada tahun 2027.
“Bapak Presiden sudah menetapkan bahwa kebutuhan garam nasional harus bisa dipenuhi dari produksi dalam negeri," ujar Miftahul Huda saat ditemui di Universitas Hasanuddin, Makassar, Sabtu (1/11/2025).
"Salah satu proyek utama kami ada di Rote Ndao, yang kami kembangkan sebagai kawasan industri garam nasional dengan lahan sekitar 13.000 hektare. Rote Ndao ini sangat potensial karena musim panasnya bisa mencapai delapan bulan, sangat cocok untuk produksi garam,” lanjutnya.
Kabupaten Rote Ndao dipilih sebagai kawasan industri strategis karena memiliki lahan potensial hingga 13 ribu hektare dan kondisi iklim yang sangat mendukung.
Dengan intensitas sinar matahari tinggi dan curah hujan rendah, daerah paling selatan Indonesia yang berbatasan langsung dengan Australia ini dinilai ideal untuk pengembangan tambak garam berskala besar dan berkelanjutan.
Selain faktor geografis, KKP juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor, terutama dengan kalangan akademisi dan perguruan tinggi.
Kolaborasi ini diharapkan mampu memperkuat tata kelola air, desain tambak, serta penerapan teknologi yang dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi garam nasional.
“Kami berharap dukungan dari dunia kampus, khususnya di bidang teknik kelautan dan teknologi. Perguruan tinggi memiliki peran penting dalam riset dan inovasi agar produksi garam kita bisa lebih efisien dan berkelanjutan,” tambah Miftahul Huda.
Melalui proyek pengembangan kawasan industri garam di Rote Ndao, KKP menargetkan produksi garam nasional dapat meningkat signifikan hingga mampu menutup seluruh kebutuhan domestik tanpa impor.
Keberhasilan program ini diyakini akan memperkuat kemandirian industri kelautan nasional serta membuka lapangan kerja dan peluang ekonomi baru bagi masyarakat di wilayah timur Indonesia.
Dengan dukungan cuaca ideal, sinergi akademisi, dan komitmen pemerintah pusat, swasembada garam 2027 bukan sekadar cita-cita, melainkan arah nyata menuju kedaulatan maritim Indonesia.
(Rahmatia Ardi / A. Muh. Syafrizal / Unhas TV)
undefined





_1-300x169.webp)


