Ekonomi
Nasional
News

Satgas Hilirisasi dan Unhas Gelar Seminar Nasional Ketahanan Energi dan Inovasi SDA

Satuan Tugas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional (Satgas PHKEN) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dani Setiawan, saat memberikan penjelasan dalam seminar di kampus Unhas, Makassar, Jumat (7/11/2025). (dok unhas.tv)

MAKASSAR, UNHAS.TV - Satuan Tugas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggelar seminar nasional di Universitas Hasanuddin, Makassar, Jumat, 7 November 2025.

Kegiatan ini menjadi yang keempat dalam rangkaian seminar serupa yang digelar di berbagai perguruan tinggi di Indonesia, dengan fokus memperkuat hilirisasi sumber daya alam dan ketahanan energi nasional.

Sejak dibentuk pada 3 Januari 2025 melalui Keputusan Presiden Nomor 1 Tahun 2025, Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional (PKHEN) terus memperluas kolaborasi strategis dengan dunia akademik.

Upaya ini dilakukan untuk menjaring masukan dan memperkuat riset dalam mendukung agenda hilirisasi lintas sektor — mulai dari mineral, batu bara, migas, kehutanan, pertanian, kelautan hingga perikanan.

Sekretaris Satgas PKHEN Kementerian ESDM, Dani Setiawan, mengatakan bahwa pada Mei lalu Presiden Joko Widodo telah menyetujui sedikitnya 18 proyek hilirisasi strategis di berbagai daerah.

Proyek-proyek tersebut diharapkan menjadi penggerak utama peningkatan nilai tambah komoditas dalam negeri serta memperkuat kemandirian energi nasional.

“Kami ingin mendapat masukan dari kampus terkait dengan agenda hilirisasi dan ketahanan nasional. Unhas memiliki peran penting di kawasan timur Indonesia yang kaya sumber daya alam. Dalam 18 proyek itu, sebagian berada di Sulawesi. Di sinilah kami yakin universitas dapat menjadi pendorong utama,” ujar Dani.

Dani menambahkan, kawasan Sulawesi, Papua, dan Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki potensi besar untuk mendukung pengembangan proyek-proyek strategis tersebut.

Karena itu, kata dia, kolaborasi antara pemerintah dan perguruan tinggi menjadi elemen kunci, terutama dalam hal riset dan inovasi teknologi yang aplikatif di lapangan.

Selain Dani, kegiatan ini menghadirkan empat narasumber dari berbagai sektor, termasuk Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan, dan Bisnis Unhas, Prof Dr Eng Adi Maulana ST MPhil.

Dalam pemaparannya, Prof. Adi menekankan pentingnya keterpaduan antara ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memastikan hilirisasi berjalan berkelanjutan.

Menurutnya, Unhas telah memiliki kekuatan riset, teknologi, serta jaringan kemitraan industri yang luas sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap program hilirisasi nasional.

“Unhas tidak hanya melakukan riset, tapi juga telah mengembangkan perusahaan berbasis inovasi dan memperkuat jejaring industri. Ini bukti komitmen kami untuk mendukung kebijakan hilirisasi yang berorientasi pada kemajuan ekonomi bangsa,” tutur Prof Adi.

Seminar nasional yang berlangsung di Gedung Arsjad Rasjid, Universitas Hasanuddin ini menjadi bagian dari komitmen bersama pemerintah dan akademisi untuk mempercepat transformasi ekonomi melalui hilirisasi dan inovasi energi berkelanjutan di Indonesia timur.

(Zulkarnaen Jumar Taufik / Unhas TV)