News
Pendidikan
Sulsel

LPPM Unhas Gelar Bimtek Lutim 2025, Ryaas Rasyid Tekankan Pentingnya Desentralisasi

Tokoh sentral reformasi dan arsitek otonomi daerah Indonesia, Prof M Ryaas Rasyid MA PhD hadir sebagai narasumber utama dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi para kepala perangkat daerah Kabupaten Luwu Timur tahun 2025 di Hotel Aryaduta Makassar, Kamis (4/12/2025). (dok unhas tv)

MAKASSAR, UNHAS.TV - Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi para kepala perangkat daerah Kabupaten Luwu Timur tahun 2025 menghadirkan salah satu tokoh sentral reformasi dan arsitek otonomi daerah Indonesia, Prof M Ryaas Rasyid MA PhD sebagai narasumber utama.

Kegiatan yang bekerja sama dengan LPPM Universitas Hasanuddin (Unhas) tersebut mengupas masa depan desentralisasi melalui talkshow bertajuk “Desentralisasi dan Otonomi Daerah: Masihkah Ada Harapan?”. Acara digelar di Hotel Aryaduta Makassar pada Kamis, 4 Desember 2025.

Prof. Ryaas Rasyid, yang dikenal sebagai perumus lahirnya kebijakan otonomi daerah pasca reformasi, menyoroti berbagai persoalan yang masih membayangi praktik desentralisasi di Indonesia.

Mulai dari birokrasi yang belum efisien, hingga kewenangan daerah yang sering tergerus oleh keputusan pemerintah pusat.

Dalam pemaparannya, Ryaas menegaskan bahwa otonomi daerah bukan sekadar pilihan kebijakan, melainkan keharusan untuk mewujudkan Indonesia yang maju.

“Tanpa otonomi yang cukup bagi daerah, tidak mungkin Indonesia maju. Tidak ada jalannya pembangunan Indonesia secara sentral. Semua harus dilakukan oleh daerah,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya memberikan kewenangan dan akses penuh terhadap sumber-sumber keuangan daerah agar pemerintah daerah mampu mengembangkan kreativitas dan inovasi pembangunan.

“Jangan semua sumber keuangan besar diambil pusat lalu diretribusi. Itu yang celaka,” tegasnya.

Menurutnya, jika seluruh daerah dapat bergerak dengan sungguh-sungguh, maka kemajuan Indonesia akan tercapai melalui partisipasi daerah sebagai cermin nyata kondisi nasional.

Talkshow berlangsung interaktif, memberi ruang bagi para kepala perangkat daerah untuk menyampaikan pengalaman, tantangan, serta kebutuhan teknis dalam penyelenggaraan pemerintahan.

Diskusi mencakup isu tata kelola anggaran, efektivitas pelayanan publik, hingga koordinasi antara daerah dan pusat.

Bimtek yang berlangsung selama tiga hari ini diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Luwu Timur bekerja sama dengan Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan (PPKP) LPPM Unhas.

Kegiatan ini menjadi upaya strategis memperkuat kapasitas birokrasi daerah dalam menghadapi dinamika kebijakan desentralisasi.

Sekretaris Daerah Kabupaten Luwu Timur, Dr H Ramadhan Pirade SE MM menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan yang menghadirkan para pakar dan guru besar.

Menurutnya, materi yang diberikan sangat relevan dan mampu memperluas wawasan pimpinan perangkat daerah.

“Ini pembelajaran yang sangat luar biasa, karena materinya diisi oleh para guru besar yang sangat kapabel dan sesuai kebutuhan pemerintahan. Teman-teman akan pulang membawa oleh-oleh yang mencerahkan, dengan mindset yang pasti berubah,” ujarnya.

Ramadhan berharap peningkatan kapasitas ini dapat berdampak langsung pada pelayanan publik dan pembangunan daerah, khususnya dalam mendukung visi Luwu Timur Maju dan Sejahtera 2025–2029.

Ia menegaskan bahwa penguatan profesionalisme, akuntabilitas, serta kemampuan perencanaan dan penganggaran menjadi kunci dalam menjalankan amanat desentralisasi secara optimal.

(Zahra Tsabitha Sucheng / Unhas TV)