Lingkungan

Maba Unhas Diajar Pilah Sampah Saat PKKMB, Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah Event

MAKASSAR, UNHAS.TVUniversitas Hasanuddin (Unhas) menggelar Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) sebagai rangkaian menyambut mahasiswa baru tahun 2024, di JK Arenatorium, pada Senin, 12 Agustus 2024

Pelaksanaan PKKMB Unhas yang dikuti 9.171 orang mahasiswa baru ini melibatkan bank sampah dalam mengelolah sampah yang ditimbulkan dari kegiatan. 

Kepala Laboratorium Riset Sanitasi dan Persampahan Fakultas Teknik Unhas Dr Eng Ir Irwan Ridwan Rahim  MT menjelaskan, kegiatan pengelolaan sampah dalam rangkaian acara PKKMB sebagai langkah awal memilah sampah

“Mahasiswa baru diarahkan mengelola sampah yang dihasilkan dengan memilah sampah dari kotak snack mereka ke dalam tiga kelompok, plastik, organik/sisa makanan, dan kardus," ujarnya dikutip dari Humas Unhas.

"Sampah plastik dan kardus nantinya didistribusikan ke Bank Sampah Induk Kota Makassar, sedangkan sampah organik akan disalurkan ke peternakan di sekitar Kabupaten Gowa,” lanjut Irwan Ridwan.

Kegiatan memilah sampah dalam pelaksanaan ini, jelas dosen Teknik Lingkungan ini, sekaligus menjadi pilot project dari Pokja Persampahan yang disebut "Event Waste Management."

Program ini bertujuan untuk memperkenalkan konsep pengelolaan sampah yang diharapkan menjadi standar dalam setiap acara yang dilangsungkan di Unhas. 

“Pengelolaan sampah dimulai dari pemetaan timbulan sampah, strategi pemilahan, pengumpulan, hingga distribusi sampah terpilah, termasuk analisis kebutuhan sumber daya manusia cleaning service dan sarana persampahan lainnya,” tambahnya. 

Diketahui, Universitas Hasanuddin telah mendirikan Bank Sampah Pusat di Kampus Unhas Tamalanrea sejak Februari 2023.

Inisiatif ini merupakan bagian dari jaringan Bank Sampah Induk Kota Makassar dan beroperasi berdasarkan konsep ekonomi sirkular.

Konsep Bank Sampah ini memungkinkan civitas akademika Unhas, termasuk mahasiswa, tenaga pendidikan, dan cleaning service, untuk menyetor sampah terpilah sebagai pengganti uang.

Jadi, jelas Irwan, sampah yang telah dipilah kemudian ditimbang dan dicatat oleh pengelola Bank Sampah, sebagai tabungan. 

“Sampah tersebut dikonversi menjadi nilai rupiah yang dicatat sebagai deposit bagi para penyetor. Bank Sampah Pusat menerima berbagai jenis sampah terpilah, termasuk 40 jenis sampah dan minyak jelantah," lanjutnya.

"Dari kampus Unhas, nantinya diharapkan dapat terbentuk Bank Sampah Unit hadir di setiap fakultas dan rektorat,” jelas Irwan. 

Melalui PKKMB ini, Unhas berharap mahasiswa baru sejak awal memahami pentingnya memilah sampah dari sumbernya dan menyetorkannya ke bank sampah sebagai metode efektif dalam mengelola sampah di kampus. 

Dengan inisiatif ini, Unhas berharap dapat meningkatkan kesadaran lingkungan dan mengedukasi mahasiswa tentang pentingnya pengelolaan sampah berkelanjutan, sekaligus berkontribusi pada ekonomi sirkular di Makassar. (*)