GOWA, UNHAS.TV - Limbah batang dan daun jagung (tebon) yang selama ini terbuang pascapanen di Desa Moncongloe, Kabupate Gowa, kini memiliki nilai manfaat lebih sebagai pakan ternak berkualitas.
Inovasi ini diperkenalkan oleh Mohammad Fazrin Rafah Ahmad, seorang mahasiswa Kehutanan dari Universitas Hasanuddin, melalui program kerja KKN individunya pada Selasa (5/8/2025).
Kegiatan bertajuk “Pemberdayaan Petani dan Peternak Dalam Pemanfaatan Limbah Tanaman Jagung Menjadi Silase Untuk Pakan Ternak” ini digelar di Kantor Desa Moncongloe, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa.
Program pengolahan limbah jagung menjadi pakan bergizi tersebut berangkat dari pengamatan Fazrin terhadap potensi desa yang belum termanfaatkan secara optimal.
"Desa Moncongloe adalah penghasil jagung yang besar, tetapi saya melihat masyarakat belum memanfaatkan limbah batang dan daunnya.
"Padahal, limbah tersebut bisa menjadi pakan ternak bernutrisi tinggi, dan ini sejalan dengan tantangan yang diungkapkan dalam indeks desa membangun," jelas Fazrin.
Dengan tujuan mengatasi masalah limbah dan mendukung keberlanjutan lingkungan, Fazrin menghadirkan solusi konkret melalui pembuatan pakan ternak dengan teknik silase.
Silase adalah pakan yang diawetkan melalui proses fermentasi, sehingga dapat disimpan dalam waktu lama dan menjadi stok pakan saat musim kemarau.
"Inovasi ini tidak hanya memanfaatkan limbah yang tadinya terbuang, tetapi juga dapat menjadi solusi untuk ketahanan pakan ternak di desa ini," terangnya. "Ini adalah solusi berkelanjutan yang sangat bermanfaat untuk para petani dan peternak."
Dalam pelatihan tersebut, para peternak diajarkan secara langsung cara mencacah tebon jagung, mencampurnya dengan bahan lain, dan menyimpannya dalam wadah kedap udara untuk proses fermentasi.
Diharapkan, ilmu baru ini dapat meningkatkan produktivitas ternak dan mengurangi beban peternak dalam mencari pakan. (*)