Internasional

Rusia dan Amerika Serikat Bertukar Tawanan, Ada yang Hampir Dihukum Mati

LEPAS - Mantan Marinir Amerika Serikat mendapat sambutan hangat dari Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris. (foto: tangkapan layar)

MAKASSAR, UNHAS.TV - Rusia dan sejumlah negara Barat termasuk Amerika Serikat, sepakat bertukar tawanan. Ini adalah pertukaran tawanan terbesar sejak Perang Dunia II.

Sedikitnya 26 tawanan dilepas ke negara masing-masing setelah Rusia dan sejumlah negara bersepakat melalui pembicaraan yang memakan waktu selama 18 bulan.

Rusia melepaskan 16 tawanan, tiga di antaranya merupakan warga negara Amerika Serikat, termasuk Evan Gershkovich, wartawan Wall Street Journal.

Adapun Barat yang terdiri atas Amerika Serikat, Jerman, Polandia, Slovenia, Norwegia, dan Belarus melepaskan 20 orang.

Pertukaran tawanan terjadi di Turki. Selanjutnya tawanan menuju negara masing-masing melalui pengawalan pemerintahnya.

Rusia, antara lain, melepaskan veteran Marinir Amerika Serikat Paul Whelan dan wartawan campuran Rusia-Amerika Serikat Alsu Kurmasheva.

Saat tawanan mendarat di Join Base Andrews, Amerika Serikat, Presiden Joe Biden dan Wakil Kamala Harris bergantian memeluk dan menyambut kepulangan warganya yang bertahun-tahun ditahan di Rusia.

Adapun Jerman melepas Vadim Krasikov yang dihukum karena percobaan pembunuhan di Berlin. Slovenia melepas sepasang suami istri bersama dengan dua anaknya setelah dihukum sekian lama karena tindakan mata-mata.

Belarusia melepas Rico Krieger, warga negara Jerman, yang sudah diputus hukuman mati sebelum dapat pengampunan dari Presiden Belarusia Alexander Lukashenko awal pekan ini.

Turki memegang peranan penting dalam pertukaran ini yang secara serius menjembatani kepentingan banyak negara demi kemanusiaan.(*)