Mahasiswa

Membentuk Ikatan Sejak dalam Kandungan: FKM Unhas Dampingi Ibu Hamil dan Menyusui di Takalar

Suasana sesi penyuluhan pola asuh responsif yang digelar Departemen Biostatistik/Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB) FKM Universitas Hasanuddin dalam rangka Dies Natalis ke-43 FKM Unhas, di Desa Laikang, Kecamatan Laikang, Kabupaten Takalar, Sabtu (1/11/2025). Para ibu hamil dan menyusui tampak mengikuti materi yang dipandu oleh tim pengabdian masyarakat FKM Unhas. Suasana sesi penyuluhan pola asuh responsif yang digelar Departemen Biostatistik/Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB) FKM Universitas Hasanuddin dalam rangka Dies Natalis ke-43 FKM Unhas, di Desa Laikang, Kecamatan Laikang, Kabupaten Takalar, Sabtu (1/11/2025). Para ibu hamil dan menyusui tampak mengikuti materi yang dipandu oleh tim pengabdian masyarakat FKM Unhas.

TAKALAR,UNHAS.TV — Di bawah langit cerah Desa Laikang, Kecamatan Laikang, Kabupaten Takalar, sekelompok ibu hamil dan menyusui tampak berkumpul dengan harapan baru. Mereka bukan sekadar menghadiri pertemuan biasa, melainkan sebuah forum pembelajaran yang bertujuan memperkuat fondasi hubungan kasih sayang antara ibu dan anak sejak masa kehamilan.

Departemen Biostatistik/Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin menginisiasi kegiatan penyuluhan bertajuk “Mempersiapkan Ikatan Cinta dengan Si Kecil: Menjadi Ibu yang Peka Sejak dalam Kandungan”. Kegiatan yang digelar pada Sabtu (1/11) ini dihadiri oleh 20 ibu hamil dan menyusui, serta didukung oleh Bidan Desa Poskesdes Puntondo, Bd. Mantasia, S.Tr.Keb.

Program penyuluhan ini dipimpin langsung oleh Sekretaris Departemen, Rahma, SKM., MSc., bersama sejumlah mahasiswa Departemen Biostatistik/KKB. Sejak pagi, suasana hangat dan penuh antusias sudah terasa ketika para peserta mengikuti pre-test untuk mengukur pengetahuan awal mereka tentang pola asuh responsif—sebuah pendekatan pengasuhan yang menekankan kepekaan ibu terhadap kebutuhan anak, baik secara emosional maupun fisik.

Tim Departemen Biostatistik/Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB) FKM Universitas Hasanuddin bersama para ibu hamil dan menyusui di Desa Laikang, Kecamatan Laikang, Kabupaten Takalar, usai mengikuti sesi edukasi pola asuh responsif dalam rangka Dies Natalis ke-43 FKM Unhas, Sabtu (1/11/2025).
Tim Departemen Biostatistik/Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB) FKM Universitas Hasanuddin bersama para ibu hamil dan menyusui di Desa Laikang, Kecamatan Laikang, Kabupaten Takalar, usai mengikuti sesi edukasi pola asuh responsif dalam rangka Dies Natalis ke-43 FKM Unhas, Sabtu (1/11/2025).


Dalam sesi edukasi, Rahma menjelaskan bahwa pola asuh responsif terdiri dari tiga pilar penting:

  • Memahami kebutuhan anak secara tepat,
  • Merespons dengan cepat dan penuh empati, dan
  • Memberikan tanggapan yang sesuai dan penuh kasih sayang.

Melalui metode penyuluhan interaktif, para ibu diajak merenungkan kembali pengalaman mereka dalam mendampingi anak, sekaligus mendapatkan tips praktis agar lebih peka dalam merespons tangisan, gerak tubuh, dan emosi si kecil. Salah satu peserta, Nurhayati (29), mengungkapkan, “Selama ini saya merasa sudah merawat anak dengan baik, tapi ternyata ada banyak hal yang bisa saya tingkatkan, terutama dalam membangun kedekatan emosional sejak bayi masih di dalam kandungan.”

Kegiatan edukasi ini tidak berhenti pada penjelasan, tetapi juga dilanjutkan dengan post-test yang hasilnya menunjukkan peningkatan pemahaman signifikan pada para peserta. “Ini menjadi bukti bahwa pengetahuan memang bisa berubah, dan perubahan itu bisa memberi dampak besar pada pola pengasuhan keluarga,” jelas Rahma.

Dalam sambutan penutupnya, Rahma menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi nyata FKM Unhas terhadap Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) dan tujuan ke-5 (Kesetaraan Gender). Selain itu, kegiatan ini selaras dengan Asta Cita Pemerintah Indonesia, yakni memperkuat peran perempuan dalam keluarga dan pembangunan nasional.

Melalui program seperti ini, FKM Unhas berharap para ibu di Takalar dan daerah lainnya menjadi agen perubahan—mengantar generasi baru Indonesia untuk tumbuh sehat, bahagia, dan tangguh. “Karena sejatinya, cinta pertama seorang anak bukan hanya naluri. Itu seni, yang bisa dipelajari dan dipraktikkan oleh setiap ibu,” pungkas Rahma.(*)