Sosial

Menakar Nilai di Balik Setiap Produk: Tim KIPKU FEB Unhas Bimbing UMKM Maros Pahami Harga Pokok Produksi

Tim Pengabdian Masyarakat KIPKU Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin bersama para peserta pelatihan “Literasi Perhitungan Harga Pokok Produksi bagi Pelaku UMKM di Kabupaten Maros” berfoto bersama usai kegiatan di Aula PLUT KUMKM Maros, Jumat (7/11/2025). Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman pelaku UMKM dalam menghitung biaya produksi secara akurat untuk memperkuat daya saing usaha. undefined

MAROS, UNHAS.TV — Tidak semua keuntungan usaha datang dari banyaknya penjualan. Kadang, kuncinya justru terletak pada seberapa tepat pelaku usaha memahami biaya di balik setiap produk yang mereka hasilkan. Kesadaran inilah yang menjadi dasar bagi Tim Pengabdian Masyarakat Program Hibah Kompetisi Internal Peningkatan Kinerja Utama (KIPKU) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin (FEB Unhas) untuk turun langsung ke Kabupaten Maros, menggelar pelatihan bertajuk “Literasi Perhitungan Harga Pokok Produksi bagi Pelaku UMKM.”

Membaca Ulang Akar Masalah UMKM: Harga yang Tepat, Keuntungan yang Sehat

Berlangsung di Aula Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (PLUT KUMKM) Kabupaten Maros, kegiatan ini diikuti oleh 30 pelaku UMKM dari berbagai sektor — mulai dari kuliner, kerajinan, hingga perdagangan lokal. Di balik angka itu, tersimpan semangat yang sama: keinginan untuk memahami bisnis dengan lebih cerdas dan berkelanjutan.

Tim pengabdian yang dipimpin oleh Prof. Dr. Siti Haerani, SE., M.Si., beranggotakan Prof. Dr. Darmawati, SE., M.Si., Ak., CA., CRA., ASEAN CPA, Dr. Rahmawati HS, SE., M.Si., Ak., CA, Aliyah Ilyas, dan Viranty, berangkat dengan satu misi utama — membekali para pelaku usaha dengan kemampuan menghitung harga pokok produksi (HPP) secara akurat agar mereka dapat menentukan harga jual yang realistis dan berdaya saing.

Dalam sambutannya, Prof. Siti Haerani menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan lanjutan dari pelatihan Digital Marketing yang sebelumnya digelar di tempat yang sama. “Banyak pelaku UMKM mengaku masih kesulitan menentukan harga jual karena belum memahami cara menghitung biaya produksi dengan benar. Melalui pelatihan ini, kami ingin membantu mereka agar tidak merugi hanya karena salah menilai nilai produk sendiri,” ujarnya.

Sinergi Akademik dan Praktik Lapangan

Dukungan juga datang dari Fajrin Yusuf, Pj PLUT KUMKM dan Rumah Kemasan Kabupaten Maros, yang menyampaikan apresiasi mendalam terhadap kepedulian FEB Unhas.

“Kami sangat berterima kasih atas pendampingan yang berkelanjutan ini. Literasi HPP adalah fondasi utama dalam manajemen usaha. Dengan memahami struktur biaya, pelaku UMKM tidak hanya bisa bertahan, tetapi juga tumbuh dengan lebih percaya diri,” tuturnya.

Kegiatan ini dirancang tidak sekadar ceramah, melainkan learning by doing. Peserta dilatih menghitung langsung komponen biaya, melakukan simulasi harga pokok produksi, hingga mengidentifikasi elemen tersembunyi dalam pengeluaran usaha mereka — mulai dari bahan baku hingga tenaga kerja dan distribusi.

Ketua Tim Pengabdian KIPKU FEB Unhas, Prof. Dr. Siti Haerani, SE., M.Si., memberikan materi pada pelatihan “Literasi Perhitungan Harga Pokok Produksi bagi Pelaku UMKM di Kabupaten Maros” yang digelar di Aula PLUT KUMKM Maros, Jumat (7/11/2025).
 Prof. Dr. Darmawati, SE, M.Si, Ak., CA., CRA.,  Asean CPA, sebagai anggota Tim Pengabdian KIPKU FEB Unhas,   memberikan materi pada pelatihan “Literasi Perhitungan Harga Pokok Produksi bagi Pelaku UMKM di Kabupaten Maros” yang digelar di Aula PLUT KUMKM Maros, Jumat (7/11/2025).


Belajar dari Angka, Bertumbuh dari Wawasan

Interaksi antara pemateri dan peserta berjalan hangat dan penuh semangat. Banyak peserta mengaku baru pertama kali memahami secara rinci bagaimana menghitung keuntungan bersih setelah seluruh biaya diperhitungkan. “Selama ini kami menetapkan harga hanya dengan meniru pasar. Sekarang kami tahu bahwa ada ilmunya, dan ternyata tidak serumit yang dibayangkan,” ungkap salah seorang peserta dengan senyum lega.

Suasana pelatihan semakin hidup ketika sesi simulasi berlangsung. Peserta berdiskusi aktif, saling membandingkan pengalaman, dan menemukan titik lemah dalam manajemen biaya mereka. Pendekatan praktis yang dibawa tim FEB Unhas membuat materi yang terkesan teknis menjadi mudah dicerna dan langsung bisa diterapkan.

Langkah Kecil untuk Perubahan Besar

Kegiatan diakhiri dengan sesi foto bersama dan pemberian doorprize bagi peserta paling aktif. Namun, lebih dari itu, yang tertinggal adalah pemahaman baru: bahwa keberlanjutan usaha tidak hanya ditentukan oleh kreativitas dan pemasaran, tetapi juga oleh ketepatan dalam menghitung nilai sebenarnya dari setiap produk.

Tim KIPKU FEB Unhas berharap pelatihan ini menjadi langkah awal menuju peningkatan literasi keuangan di kalangan UMKM, sekaligus memperkuat ekosistem kewirausahaan lokal di Kabupaten Maros.

“Ketika pelaku UMKM memahami perhitungan biaya dengan benar, mereka tidak hanya menghitung angka — mereka sedang menghitung masa depan usaha mereka,” tutur Prof. Haerani menutup kegiatan dengan optimisme.

Dengan semangat ilmu dan pengabdian, FEB Unhas kembali membuktikan bahwa perguruan tinggi bukan hanya menara gading pengetahuan, tetapi mercusuar yang menerangi jalan kemajuan ekonomi masyarakat.(*)