Mahasiswa

Menelusuri Jejak CSR di Tanah Wajo: Mahasiswa S2 Unhas Belajar Langsung dari Program Pengembangan Ternak

CSR

WAJO, UNHAS-TV- Di bawah terik matahari Wajo yang hangat, langkah-langkah penuh semangat terdengar di Desa Lamata dan Poliwalie, Kecamatan Gilireng. Bukan langkah biasa, melainkan jejak-jejak mahasiswa pascasarjana Universitas Hasanuddin yang tengah menapaki realitas lapangan dalam praktik akademiknya.

Selama tiga hari, sejak Kamis hingga Sabtu, 29–31 Mei 2025, mahasiswa S2 Ilmu Teknologi Peternakan Fakultas Peternakan dan mahasiswa S2 Prodi Agribisnis Fakultas Pascasarjana Unhas menggelar kegiatan praktik lapang di bawah naungan perusahaan energi Energy Equity Epic (Sengkang) Pty. Ltd. Tujuannya tak lain adalah untuk menyaksikan dari dekat bagaimana program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan ini menyentuh sektor peternakan, khususnya pengembangan ternak sapi di wilayah tersebut.

Kegiatan ini bukan hanya sekadar kunjungan. Di baliknya, ada arahan dan bimbingan dari tiga akademisi senior: Prof. Dr. Ir. Sitti Nurani Sirajudin, S.Pt., M.Si., IPU, ASEAN Eng.; Prof. Dr. Ir. Hastang, M.Si., IPU; dan Prof. Dr. Ir. Lellah Rahim, M.Sc., IPU, ASEAN Eng. Ketiganya menjadi pemandu sekaligus penguat jembatan antara teori yang dipelajari di ruang kuliah dengan praktik yang nyata di lapangan.

"Praktik lapang ini dirancang agar mahasiswa benar-benar memahami bagaimana teori diterapkan secara langsung dalam kehidupan masyarakat," ujar Prof. Sitti Nurani. Ia menambahkan bahwa ini merupakan pengalaman pertama mahasiswa Unhas melaksanakan kegiatan praktik di lokasi program CSR milik Energy Equity Epic (Sengkang)—dan respons perusahaan ternyata sangat antusias.

Sambutan hangat pun datang dari pihak perusahaan. Hadayatullah Hamid, Field Operations Manager Energy Equality Epic, beserta timnya, menerima rombongan mahasiswa dengan tangan terbuka. Kegiatan ini mereka nilai sebagai bentuk kolaborasi akademik yang potensial untuk keberlanjutan program sosial perusahaan.

Selama kunjungan, para mahasiswa diajak menelusuri bagaimana program pengembangan sapi betul-betul berjalan secara efektif. Di dua desa tersebut, mereka melihat langsung keterlibatan aktif warga dalam kegiatan peternakan, mulai dari perawatan, pemeliharaan, hingga pendampingan teknis yang diberikan perusahaan.

Pengalaman ini menjadi bekal berharga, terutama bagi mahasiswa agribisnis dan teknologi peternakan yang kelak diharapkan bisa turut menciptakan dampak serupa di masyarakat.

Tak berhenti di sini, rencana ke depan telah mulai disusun. Dalam waktu dekat, kunjungan lanjutan akan diagendakan, kali ini untuk menjajaki lebih dalam bentuk-bentuk kerja sama strategis antara Universitas Hasanuddin dan Energy Equity Epic (Sengkang) yang dinilai memiliki potensi besar dalam pengembangan peternakan berkelanjutan di Sulawesi Selatan.(*)