Lingkungan

Unhas Harus Ganti Pohon Trembesi di Kampus Tamalanrea, Ini Alasannya

MAKASSAR, UNHAS.TV - Kampus Tamalanrea milik Universitas Hasanuddin merupakan satu-satunya kampus yang paling banyak ditumbuhi pepohonan di Kota Makassar. Ini menjadikan Kampus Tamalanrea sebagai hutan kota paling rimbun di kota ini.

Sebagian besar kampus ini ditanami pohon trembesi (samanea saman) yang berjajar di bahu pinggir jalan   kampus.

Trembesi adalah pohon yang paling banyak ditanam di berbagai negara dan memiliki banyak nama. Di luar negeri, namanya bisa sebagai rain treen (pohon hujan), monkey pod, giant thibet, inga saman, atau cow tamarind. 

Namanya di Indonesia juga beragam. Beberapa penduduk setempat menyebutnya sebagai kihujan, baujan, kayu ambon, atau munggur. Di Sulawesi Selatan, pohon ini biasa disebut sebagai kayu colok (kayu korek api).

Pohon asli Amerika Tengah dan Selatan ini umumnya ditempatkan dalam genus Samanea, oleh ahli biologi lainnya justru dimasukkan ke dalam genis Albizia.

Tidak ada keterangan yang jelas mengenai sejarah persebaran pohon ini hingga bisa sampai ke berbagai benua termasuk di Asia. 

Namun, pohon ini banyak ditaman karena kelebihannya, termasuk dalam hal kemampuan menangkap gas karbon dioksida dan mengubahnya menjadi oksigen.

Penelitian yang dilakukan Sekolah Kehutanan Institut Pertanian Bogor menyebutkan, pohon trembesi dewasa dengan diameter tajuk 15 meter mampu menyerap 28,5 metrik ton karbon diokdisa setiap tahun.

Ini yang menjadikan pohon ini banyak ditanam di perkotaan, khususnya wilayah yang memiliki tingkat polusi agak tinggi.

Di balik kelebihannya, pohon ini memiliki kekurangan yakni akarnya yang tumbuh secara agresif sehingga tidak dianjurkan ditanam di samping bangunan atau konstruksi lainnya. Akarnya pun banyak menonjol keluar.

Selain itu, pohon trembesi memiliki kayu yang tidak padat dan cenderung rapuh terutama di musim hujan dan saat angin kencang. Daun-daunnya juga gampang gugur sehingga mengotori daerah sekitar.

Ada banyak kasus di Indonesia, pohon trembesi tumbang atau dahan patah di musim hujan, menimbulkan korban jiwa, luka serius, dan kerusakan kendaraan dan bangunan karena tertimpa pohon.  

Pos pembayaran tiket Hotel Unhas rusak setelah tertmpa pohon trembesi yang rubuh pada Sabtu (21/12/2024). Beruntung tidak ada petugas parkir yang tertimpa.

Muhammad Iksan, warga Moncongloe, Kabupaten Maros, tewas seketika tertimpa pohon di jalan poros Bontonompo, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, pada 27 Oktober 2021.

Martinus Ola, Rsalina, Doni, dan Heri harus dilarikan ke Rumah Sakit Pelamonia Makassar setelah tertimpa pohon trembesi yang rubuh pada 23 Desember 2022.

Dua motor yang diparkir di Jalan Arief Rate, Makassar, rusak parah tertimpa pohon pada 7 Januari 2020.

Agus Sumarmo (56) tewas tertimpa dahan pohon trembesi di jalan Turi-Guworejo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, 3 April 2024.

>> Baca Selanjutnya