MAROS, UNHAS.TV - Mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) yang tergabung dalam Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) Keilmuan dan Penalaran Ilmiah (KPI) 2024 meluncurkan proyek budidaya padi apung.
Inovasi Budidaya Padi Apung yang diluncurkan PPK Ormawa Unhas di Desa Moncongloe, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Temuan tersebut sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan.
Proyek ini dilaksanakan melalui sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat setempat pada 13-14 Juli 2024, dengan tujuan meningkatkan produksi padi di daerah tersebut menggunakan teknologi inovatif dan ramah lingkungan.
Dikutip dari Humas Unhas, Selasa (16/7/2024), Ketua Tim PPK Ormawa KPI Unhas Raka Anom Fatahilah, menjelaskan Desa Moncongloe dipilih sebagai lokasi pengabdian setelah proses identifikasi oleh tim.
"Desa Moncongloe memiliki potensi besar dengan 51,3% dari 4.738 jiwa masyarakatnya berprofesi sebagai petani dan luas lahan sawah mencapai 128 hektar," kata Raka, dari jurusan Teknik Industri tersebut.
"Namun, masalah serius yang dialami adalah banjir yang merendam sekitar 30 hektar sawah sejak 2022 akibat pembangunan perumahan yang menutup saluran irigasi," lanjutnya.
Sebagai respons terhadap masalah ini, Tim PPK Ormawa UKM KPI Unhas menginisiasi Program Galung Mawang: "Padi Apung sebagai Upaya Peningkatan Ketahanan Pangan dalam Mendorong Percepatan Sustainable Development Goals (SDGs).
Program ini didukung langsung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dengan fokus pada pengabdian masyarakat dan pembinaan organisasi mahasiswa di seluruh Indonesia.
Program ini juga dibimbing dan dipantau langsung oleh UKM Keilmuan dan Penalaran Ilmiah (KPI Unhas) dan Universitas Hasanuddin dengan evaluasi bulanan.
"Program ini bertujuan memberikan alternatif pertanian yang adaptif terhadap banjir. Kami menghadirkan inovasi budidaya padi apung sebagai upaya penguatan ketahanan pangan di Desa Moncongloe," jelas Raka.
Lebih lanjut, Raka menuturkan bahwa Peran stakeholder sangat penting untuk keberlanjutan program ini, termasuk Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Maros, Koordinator Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Moncongloe, Kepala Stasiun Klimatologi Sulawesi Selatan, dan perangkat desa setempat.
Sinergi dengan Program YESS
>> Baca Selanjutnya