Mahasiswa

Musim Hujan Tiba, Mahasiswa FKM Unhas Ajak Warga Paccerakkang 'Perangi' DBD dengan Jurus 3M Plus

Pemberdayaan warga Paccerakkang cegah DBD bersama FKM Unhas. Pemberdayaan warga Paccerakkang cegah DBD bersama FKM Unhas.

MAKASSAR,UNHAS.TV – Ancaman Demam Berdarah Dengue (DBD) selalu mengintai seiring datangnya musim hujan. Di tengah tingginya curah hujan yang berpotensi menambah genangan air, nyamuk Aedes aegypti seolah mendapat "musim panen" untuk berkembang biak. Kelurahan Paccerakkang, Makassar, salah satu wilayah yang selama dua tahun terakhir berstatus endemis dengan angka kasus yang mengkhawatirkan, kini bergerak melawan. Kuncinya? Pemberdayaan masyarakat.

Menjawab tantangan tersebut, Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas) turun tangan. Melibatkan mahasiswa S2 Kesehatan Lingkungan, kegiatan pengabdian masyarakat ini menjadi wujud nyata pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang berfokus pada solusi praktis bagi persoalan kesehatan lingkungan.

Pada Kamis, 24 Oktober 2025, suasana antusias menyelimuti RW 6 Kelurahan Paccerakkang. Di bawah tema "Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengendalian Vektor Nyamuk DBD Melalui Pelatihan dan Pendampingan PSN 3M Plus", akademisi berkolaborasi dengan tenaga kesehatan dan masyarakat setempat.

Semangat Pemberantasan DBD. Dosen dan mahasiswa Departemen Kesehatan Lingkungan FKM Unhas berfoto bersama dengan warga, kader kesehatan, dan perangkat RT RW 6 Kelurahan Paccerakkang usai pelatihan dan pendampingan Gerakan PSN 3M Plus, Makassar, 24 Oktober 2025.
Semangat Pemberantasan DBD. Dosen dan mahasiswa Departemen Kesehatan Lingkungan FKM Unhas berfoto bersama dengan warga, kader kesehatan, dan perangkat RT RW 6 Kelurahan Paccerakkang usai pelatihan dan pendampingan Gerakan PSN 3M Plus, Makassar, 24 Oktober 2025.


Keterlibatan Warga sebagai Garda Terdepan

Ketua Departemen Kesehatan Lingkungan, Dr. Erniwati Ibrahim, S.K.M., M.Kes., yang sekaligus membuka acara, menegaskan pentingnya kolaborasi. "Pendekatan berbasis masyarakat ini terbukti efektif. DBD tidak bisa diatasi hanya oleh pemerintah atau tenaga kesehatan saja, butuh sinergi antara akademisi, tenaga kesehatan, dan masyarakat," ujarnya.

Dukungan penuh terlihat dari kehadiran perwakilan Puskesmas Paccerakkang, Fausiah Nurlan, S.K.M., M.Kes., sebagai penanggung jawab program DBD, serta para tokoh masyarakat seperti perwakilan Kepala RW 6, Bapak Awaluddin, dan seluruh Ketua RT 1 hingga RT 5. Kehadiran mereka menjadi simbol bahwa upaya pencegahan DBD kini menjadi gerakan kolektif.

Kegiatan ini secara khusus melatih 70 peserta yang terdiri dari warga, kader kesehatan, dan perangkat RT. Mereka diposisikan sebagai "garda terdepan" yang bertanggung jawab mengawal kebersihan lingkungan di rumah dan sekitar mereka.

Mengenal Nyamuk, Menguasai Jurus PSN 3M Plus

Dua pakar dihadirkan untuk memberikan pemahaman komprehensif. Materi pertama dibawakan oleh Dr. Erniwati Ibrahim sendiri dengan topik krusial: “Mengenal Jentik Nyamuk Aedes sp. dan Metode PSN 3M Plus.” Ia menekankan bahwa mengenali tempat perindukan nyamuk adalah langkah awal sebelum mengeliminasinya.

Sementara itu, Muh. Fajaruddin Natsir, S.K.M., M.Kes., menyampaikan materi “Perilaku Nyamuk Aedes sp. dan Cara Pencegahan Gigitan Nyamuk.” Materi ini memberikan wawasan praktis mengenai pola aktif nyamuk dan langkah-langkah pencegahan, seperti penggunaan kelambu atau repelan, di samping menjaga kebersihan.

Inti dari gerakan ini adalah Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus: Menguras (tempat penampungan air), Menutup (wadah air), dan Memanfaatkan (kembali barang bekas yang bisa menampung air). Ditambah langkah Plus, seperti menabur larvasida dan menjaga kebersihan lingkungan secara berkala.

Edukasi Interaktif untuk Perubahan Perilaku

Pelatihan tidak hanya dilakukan secara satu arah. Metode pemberdayaan masyarakat menggunakan penyajian materi yang interaktif, didukung media visual berupa poster edukasi. Tujuannya sederhana: memicu partisipasi aktif dan menanamkan perilaku hidup sehat agar menjadi kebiasaan sehari-hari.

Rangkaian acara, mulai dari sesi tanya jawab hingga kuis penutup, berlangsung meriah dan penuh semangat. Kolaborasi erat antara pemateri, mahasiswa pendamping, dan peserta menciptakan suasana belajar yang dinamis.

Melalui kegiatan ini, FKM Unhas berharap kesadaran, pengetahuan, dan keterlibatan masyarakat dalam PSN 3M Plus akan meningkat secara berkelanjutan. Sinergi antara akademisi, tenaga kesehatan, dan warga Paccerakkang kini menjadi langkah strategis untuk menjadikan RW 6 sebagai percontohan wilayah yang berhasil menekan angka kasus DBD di Makassar, terutama di saat musim hujan.(*)