Sebuah tim peneliti menemukan bahwa lemak cokelat, yang mendorong tubuh untuk membakar lemak, cenderung lebih aktif di antara mereka yang dikandung selama bulan-bulan dingin, yang berarti mereka cenderung tidak mengalami kenaikan berat badan. Credit: GETTY IMAGES.
“Temuan ini tampaknya merupakan bentuk respons adaptif tubuh untuk bertahan hidup di lingkungan yang dingin,” ungkap Takeshi Yoneshiro, profesor madya dari Universitas Tohoku. Ia menambahkan, “Penemuan ini berpotensi berguna dalam upaya pencegahan obesitas.”
Temuan ini menambah bukti bahwa lingkungan eksternal, bahkan sebelum proses pembuahan, dapat memberikan pengaruh jangka panjang terhadap kesehatan metabolik seseorang. Ini membuka cakrawala baru dalam pemahaman ilmiah mengenai faktor-faktor awal kehidupan yang membentuk risiko penyakit di masa depan.
Penelitian ini membuka lembaran baru dalam memahami bagaimana lingkungan, bahkan sebelum kehidupan dimulai, dapat membentuk nasib metabolisme seseorang. Dalam era krisis obesitas global dan perubahan iklim ekstrem, temuan ini memberi isyarat bahwa cara tubuh kita merespons dingin bukan hanya hasil latihan atau diet, tetapi mungkin, warisan dari embusan angin dingin yang menyelimuti kedua orang tua kita saat cinta bersemi.(*)
-300x182.webp)
