Budaya
Gaya
Travel

Oase Hijau Denassa di Borongtala

suasana di Rumah Hijau Denassa

Saya terkenang diskusi kami di tahun 2013. Saat itu, kami membahas tema kegiatan Oxfam yakni Ideas + Action = Change. Bahwa perubahan selalu dimulai dari ide-ide sederhana, yang kemudian diterjemahkan menjadi aksi-aksi kecil. Senyawa dari ide dan aksi itulah yang menggerakkan roda perubahan.

Beberapa tahun berlalu, dia telah mewujudkan semua yang pernah didiskusikan. Dia menjadi figur yang menginspirasi. Dia menjadi sosok yang melampaui banyak orang. Gagasan kembali ke alam di tengah masyarakat yang terpapar industri serta gawai adalah gagasan penting untuk tetap merawat bumi.

Kini, ratusan tanaman endemik dan non-endemik memenuhi lingkungan sekitar rumahnya seluas 3 hektar. Di tengah rumah hijau ini, Denassa membangun taman baca, mengundang banyak orang untuk berkumpul. Di situlah dia menyebarkan ide-ide untuk merawat bumi. Dia menjadi telaga untuk sejenak membasuh hasrat kota dalam diri kita yang terlampau kapitalis.

Kini, Denassa telah menemukan tujuan hidupnya. Dia membangun telaga agar orang-orang berdatangan, sekadar merasakan sejuk di tengah panasnya peradaban.

Saya tak terkejut mendengar dirinya terus mendapatkan berbagai penghargaan. Penghargaan itu hanya buah dari kerja-kerja kecil yang dilakukannya. Namun saya yakin, bagi seorang pejuang lingkungan, penghargaan itu tak seberapa penting.

Jauh lebih penting mendengar suara-suara burung berkicau di pagi hari, di tengah hutan yang asri. Jauh lebih penting melihat tetes embun pagi di dedaunan yang terhampar di sekitar rumah. Jauh lebih penting melihat anak-anak yang bermain dan tertawa riang saat menyusuri pematang sawah.

Bagi Denassa, senyum, udara segar, kicau burung, jauh lebih penting dari apa pun. Dan kita warga kota hanya bisa iri melihatnya. Kita mau, tapi kita tak berani. Kita pengecut. Dia pemberani.

*Penulis adalah blogger, peneliti, dan digital strategist. Pernah kuliah di Unhas, UI, dan Ohio University. Kini tinggal di Kota Bogor.