Internasional

Usai Gantung Mata-mata Israel, Pemerintah Iran Minta Warga untuk Laporkan Segala Bentuk Kecurigaan

MAKASSAR, UNHAS.TV - Serangan Israel ke fasilitas pengembangan nuklir dan sejumlah tempat yang mengakibatkan tewasnya sejumlah perwira tinggi militer Iran, berasal dari informasi mata-mata Israel yang berhasil menyusup ke Iran.

Mata-mata ini ternyata juga ikut melepaskan sejumlah drone dari satu tempat di Iran untuk ikut menyerang wilayah Iran. Dari informasi mata-mata itu, Israel bisa mengerahkan 200 pesawat tempur untuk menggempur tempat paling rahasia yang dimiliki Iran.

Dugaan Iran bahwa mereka telah disusupi oleh mata-mata makin terungkap setelah badan intelijen Israel, Mossad, menyiarkan satu video yang memperlihatkan dua orang sedang menyiapkan drone tempur yang direncanakan untuk menghancurkan peluncur rudal milik Iran.

"Pembunuhan ilmuwan nuklir Iran dan penghancuran fasilitas nuklir Iran memperlihatkan Israel sukses menyabotase kekuatan Iran," kata Holly Dagres, pakar politik dari Washington Institute, sebagaimana dikutip dar CNN.

Iran yang geram dengan tindakan mata-mata itu, telah menangkap 28 orang yang dicurigai bekerja sama dengan pihak Israel. Satu di antaranya telah digantung untuk memberi pesan kepada siapa saja untuk tidak mencoba-coba menjadi mitra musuh.

Bukan cuma itu, pemerintah Iran juga sudah menangkap 60 orang di wilayah Isfahan yang diduga ikut menyebarkan artikel online mengenai dukungan mereka ke pihak Israel. 

Pemerintah Iran uga sudah menyebar sejumlah pengumuman untuk melaporkan ke pihak berwajib jika menemukan siapa saja yang memakai topeng, kacamata hitam, mengendarai truk berisi karung besar, atau sedang memotret atau membuat video di sekitar wilayah militer dan permukiman.

Sayap paramiliter Garda Revolusi Iran, Basij, telah dikerahkan ke sejumlah wilayah untuk mengamati mereka yang dicurigai sebagai mata-mata. "Mereka yang membantu Iran akan dapat kehormatan namun mereka yang membantu musuh akan mendapatkan ganjaran yang menyedihkan," kata Kepala Kepolisian Iran Ahmad Reza Radan.(*)