MOSKOW, RUSIA, UNHAS.TV– Di tengah peralihan musim dingin ke musim semi, ketika salju mulai mencair dan tunas-tunas kehidupan mulai bermunculan, umat Muslim Rusia menyambut Ramadan 2025 dengan hati yang penuh sukacita. Lebih dari sekadar bulan puasa, Ramadan adalah momentum refleksi, pembersihan jiwa, dan penguatan tali persaudaraan di antara lebih dari sekitar 30 juta Muslim Rusia dari total populasi 150 juta jiwa. Ramadan bukan sekadar bulan ibadah, tetapi juga momentum memperkuat persaudaraan, berbagi dengan sesama, dan meneguhkan identitas Islam dalam sebuah negara yang beragam. Dari lebih dari 8.000 masjid di seluruh Rusia, sebagian besar menggelar kegiatan berbuka puasa bersama, sementara ribuan tenda Ramadan didirikan untuk menampung jemaah dan musafir yang ingin menikmati sajian berbuka tanpa harus kembali ke rumah.
Sejarah Panjang Islam di Tanah Rusia
Islam telah mengakar kuat di Rusia selama berabad-abad. Jejaknya dapat ditelusuri hingga abad ke-7, ketika para pedagang Muslim dari wilayah Kaukasus Utara mulai berinteraksi dengan penduduk setempat. Pada abad ke-10, Islam menjadi agama negara Volga Bulgaria, sebuah kerajaan yang terletak di wilayah yang sekarang menjadi bagian dari Rusia modern.
Seiring berjalannya waktu, Islam terus menyebar ke wilayah lain di Rusia, terutama di Kaukasus Utara, Tatarstan, dan Bashkortostan. Meskipun mengalami pasang surut sejarah, termasuk masa-masa penindasan di bawah rezim Soviet, Islam tetap menjadi bagian integral dari identitas budaya dan spiritual masyarakat Rusia.