MAKASSAR, UNHAS.TV - Penghargaan Nobel Perdamaian 2024 diberikan kepada Nihon Hidankyo, suatu organisasi akar rumput Jepang yang anggotanya adalah para penyintas bom atom Hiroshima dan Nagasaki.
Komite Nobel Norwegia memuji Nihon Hidankyo "atas bukti yang mereka tunjukkan melalui kesaksian bahwa senjata nuklir tidak boleh digunakan lagi."
Nihon Hidankyo yang juga dikenal sebagai Hibakusha, dibentuk oleh para saksi mata dari dua bom nuklir yang pernah digunakan dalam perang. Para penyintas telah mengabdikan hidup mereka untuk mencoba membersihkan dunia dari senjata nuklir.
"Hibakusha membantu kita menggambarkan hal yang tak terlukiskan, tak terpikirkan, dan untuk memahami rasa sakit dan penderitaan yang tak terbayangkan yang disebabkan oleh senjata nuklir," kata komite tersebut, sebagaimana dikutip dari CNN dan laman Nobel Prize.
"Seperti dikatakan para pemimpin Soviet dan AS, Gorbachev dan Reagan, pada tahun 1985, perang nuklir tidak akan pernah bisa dimenangkan dan tidak boleh diperangi. Hibakusha mengingatkan kita akan hal itu setiap hari," kata Dan Smith, Direktur Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI).
Sekitar 80 ribu orang tewas seketika ketika Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Hiroshima pada 6 Agustus 1945. Bom dilepaskan oleh Robert Lewis – kopilot pesawat Enola Gay, yang menjatuhkan bom tersebut. Konon Robert Lewis langsung terpana setelah melihat awan jamur itu membumbung ke langit seusai bom dijatuhkan. "Ya Tuhan, apa yang telah kita lakukan?"
Tiga hari kemudian, AS kembali menjatuhkan bom kedua di Nagasaki yang menewaskan sekitar 70 ribu orang. Pada tahun-tahun berikutnya, puluhan ribu orang tewas di kedua kota tersebut akibat radiasi dari ledakan tersebut.(*)