Breaking News

Pakai Ekstrak Tumbuhan, Tim PKM-K Unhas Luncurkan Produk Edible Coating sebagai Solusi Kerusakan Buah dan Sayur

MAKASSAR, UNHAS.TV - Mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali mencetak prestasi melalui inovasi produk berkelanjutan dari program kreativitas mahasiswa (PKM) tahun 2024.

Satu produk terbaru PKM berasal dari tim mahasiswa yang tergabung dalam Tim Mappoji. Tim meluncurkan produk edible coating atau lapisan yang dapat dimakan dengan bahan dasar ekstrak tumbuhan alami.

Tim PKM-Kesehatan Mappoji ini beranggotakan lima mahasiswa. Mereka adalah Nafi’ah, Khalisha Fitri Naila, Fauziah Rahmadhini, Nabhan Dzacky Muiz dan Kautsar Ardiansyah 

Nafi'ah mengatakan, buah dan sayuran segar merupakan sumber nutrisi dan serat penting bagi manusia. Makan ini banyak mengandung vitamin, mineral, dan kaya akan antioksidan sehinga berdampak baik bagi kesehatan.

Sebagai sumber utama vitamin, mineral, dan serat, buah dan sayuran segar berperan vital dalam menjaga kesehatan tubuh. Sayangnya, kandungan nutrisi berharga ini cenderung berkurang seiring dengan lamanya masa simpan.

"Namun, karena buah dan sayuran memiliki umur simpannya yang terbatas, kondisi itu dapat menyebabkan penurunan kandungan gizi yang ada di dalamnya," kata Nafi'ah.

Penggunaan pengawet kimia pada buah dan sayur merupakan praktik yang sebaiknya perlu dievaluasi ulang.

Selain berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan konsumen, efektivitasnya dalam mempertahankan kualitas produk juga terbatas.

Oleh karena itu, Tim Mappoji meluncurkan inovasi produk edible coating berbahan dasar ekstrak tumbuhan sebagai solusi atas permasalahan tersebut.



EDIBLE COATING. Tim PKM Mappoji Unhas beranggotakan lima mahasiswa, yakni; Nafi’ah, Khalisha Fitri Naila, Fauziah Rahmadhini, Nabhan Dzacky Muiz dan Kautsar Ardiansyah. Tim ini menghasilkan produk PKM edible coating. (dok tim Mappoji)


Fauziah menambahkan, Mappoji merupakan produk edible coating yang memiliki beberapa keunggulan, seperti menggunakan bahan alami, harga terjangkau, dan bersifat biodegradable.

"Sehingga produk edible coating ini dapat melindungi buah dan sayur dari kerusakan. Mappoji berbahan dasar lidah buaya, daun sirih, dan daun randu yang dapat dimakan," jelas Fauziah.

"Mappoji dibuat dalam sediaan cair dengan dua metode pengaplikasian, yaitu semprot (spray) dan celup (dipping) sehingga mudah untuk digunakan," tambahnya.

Diketahui, ekstrak lidah buaya, daun sirih, dan daun randu memiliki kandungan senyawa aktif, seperti saponin, flavonoid, dan minyak atsiri yang sudah terbukti mampu menghambat pertumbuhan bakteri dan dapat menurunkan laju respirasi dalam buah dan sayur.

“Dalam upaya mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan, khususnya pada poin konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, Tim Mappoji akan terus mengembangkan produk inovatif ini untuk mengurangi limbah makanan dan meningkatkan kualitas produk pertanian,” pungkas Nafi’ah. (*)