MAKASSAR, UNHAS.TV - Sekolah Pascasarjana Universitas Hasanuddin (SPs Unhas) bekerja sama dengan Jaringan Gender Indonesia menggelar webinar nasional, Smart Class Lantai 1 Sekolah Pascasarjana Unhas, Kampus Tamalanrea, Makassar, Kamis (23/1/2025).
Hadir dalam acara ini adalah Dekan SPs Unhas Prof dr Budu PhD SpM (K) MMedEd, Kepala Prodi Magister Gender dan Pembangunan Sekolah Pascasarjana Unhas, Prof Dr Nursini SE MA, Direktur Eksekutif Jaringan Gender Indonesia Lily D Candinegara SS, dosen, mahasiswa, alumni, hingga beberapa pihak pemerintah.
“Karena memang pemerintah juga berperan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melihat dihadapan kita masih ada ketidakadilan sehingga pemerintah daerah punya tugas bagaimana membangun sistem perencanaan yang responsity,” kata Nursini.
“Ada juga masyarakat, mahasiswa, alumni dan dosen karena mereka harus paham bagaimana gender itu sebenarnya,” tambahnya.
Webinar nasional ini mengangkat tema “Gender dan Lingkungan: Membangun Kesadaran Ekologis Untuk Masa Depan Berkelanjutan”. Tema ini diharapkan bisa berkontribusi untuk masyarakat yang sangat erat kaitannya dengan lingkungan dan gender.
“Tema ini kami angkat tentu kami rasa menarik apalagi untuk mendukung The Sustainable Development Goal (SDG) terutama pada point ke-5,” tegas Nursini.
Sebagai bentuk kerja sama pertama dengan Unhas, Direktur Eksekutif Jaringan Gender Indonesia, Lily, menilai webinar ini untuk mengaktivasi kembali harapan dari para pendiri sekaligus membangun kesadaran bersama akan kualitas perempuan dalam kemajuan Indonesia.
“Acara ini bisa memberikan manfaat sebagaimana judulnya untuk masa depan berkelanjutan,” ucap Lily saat memberikan sambutan.
“Harapan kami dengan webinar ini kita bisa aplikasikan dalam kehidupa kita. Tentunya untuk mencapai SDGs tadi dibutuhkan kolaborasi bersama dengan itu penting untuk menyadari bahwa kita semua punya kemampuan tanpa harus memandang gender,” tambah Lily.
Sementara itu, Dekan Sekolah Pascasarjana Unhas, Prof Budu, mengharapkan pertumbuhan kesadaran ekologis untuk membangun Indonesia yang lebih inklusif dan pembangunan komunitas gender dan lingkungan dilingkup kampus, terutama di Unhas.
“Tentu antara dua ini gender dan lingkungan jika keduanya sudah mengakar tidak terlalu sulit bagi kita untuk membangun program yang terkait dengan SDGs apalagi Unhas betul-betul fokus pada hal ini,” terang dokter spesialis mata itu.
Pemateri Bidang Lingkungan
>> Baca Selanjutnya