Internasional

Tim Trump sedang Mempertimbangkan Opsi Militer Terhadap Proyek Nuklir Iran

Opsi Militer Terhadap Proyek Nuklir Iran

MAKASSAR,UNHAS.TV- Media online Amerika ‘Wall Street Journal’ menulis bahwa tim Donald Trump sedang meninjau opsi yang tersedia untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir (13/12). Di antara opsi tersebut adalah “serangan udara preventif (Preemptive Air Strike)”.

 

The Wall Street Journal menulis bahwa opsi seperti itu berarti pelanggaran terhadap kebijakan Amerika Serikat saat ini terhadap senjata nuklir Iran, yaitu pembatasan dengan cara dan sanksi diplomatik.

 

Media online itu menambahkan bahwa opsi serangan militer terhadap fasilitas nuklir Iran kini sedang dipertimbangkan secara lebih serius oleh beberapa anggota tim transisi Trump.

 

Para pejabat ini mengatakan bahwa posisi regional Iran telah melemah. Tindakan Iran baru-baru ini mengumumkan peningkatan aktivitas nuklir memperkuat diskusi internal yang sensitif di Amerika.

 

The Wall Street Journal menulis bahwa sumber informasi mengatakan Trump mengatakan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melalui komunikasi telepon baru-baru ini bahwa dia khawatir Iran akan melewati garis merah nuklir selama masa kepresidenannya. Ini merupakan tanda adanya diskusi mengenai usulan untuk mencegah kejadian seperti itu.

 

Namun, media online Amerika itu menambahkan, semua diskusi mengenai hal ini masih dalam tahap awal.

 

Iran saat ini sedang melakukan pengayaan uranium hingga 60%. Kegiatan nuklir Iran telah dikritik oleh negara-negara Barat dan Badan Energi Atom Internasional (International Atomic Energy Agency-IAEA). Negara-negara Barat mengatakan aktivitas nuklir Iran tidak sejalan dengan tujuan sipil. Menolak isu ini, Teheran mengatakan bahwa Iran mencari kegunaan sipil seperti produksi energi.

 

The Wall Street Journal menambahkan bahwa cadangan uranium Iran yang diperkaya cukup untuk membuat 4 bom atom. Iran adalah satu-satunya negara di dunia yang memperkaya uranium hingga 60% meski tidak memiliki senjata nuklir. Hanya perlu waktu yang tidak lama untuk mengubah persediaan uranium Iran yang telah diperkaya menjadi bom nuklir. (Supa Atha’na)