MAKASSAR, UNHAS.TV - Vatikan menginformasikan kondisi pemimpin tertinggi umat Katolik, Paus Fransiskus, masih kritis dan setelah pemeriksaan darah, menunjukkan pria berusia 80 tahun ini juga menderita gejala gagal ginjal.
Paus Fransiskus masih dalam perawatan di lantai 10 Rumah Sakit Gemelli di Kota Roma dan masih terus mendapat perawatan serius akibat gejala penumonia di kedua paru-parunya. Selang udara masih dipasang di wajahnya demi memudahkan pria asal Argentina itu bernapas.
Ini hari ke-10 untuk Paus Fransiskus menjalani perawatan sejak dibawa ke rumah sakit pada 14 Februari. Kondisinya sempat membaik pada akhir pekan lalu, namun kembali ke kondisi kritis meski dokter menyebutkan, kondisi tersebut masih bisa dikendalikan.
Dokter Jamin Brahmbhatt dari Orlando Health Medical Group Urology menyebutkan, bagi mereka yang berusia lansia, penanganan penyakit gagal ginjal dan pneumonia harus dilakukan secara hati-hati.
"Infeksi dapat memperburuj keadaan apalagi jika daya tahan tubuh turut menutun. Ini yang kami namanya sepsis," ujarnya.
Ketika pneumonia menuju kondisi sepsis, peradangan dapat menyebar secara luas dan melukai sejumlah organ tubuh, termasuk ginjal.
"Pada kasus Paus, ginjal yang ikut terserang. Kerusakan ini bisa bersifat sementara dan bisa ditangani, tetapi juga bisa bersifat menetap," katanya.
Paus Fransiskus sudah lama mengalami infeksi pernapasan bahkan sejak masih muda. Pada 2021, dokter melakukan bedah pengangkatan usus akibat infeksi. Tahun 2023, ia kembali dibawa ke rumah sakit karena gejala bronchitis.
Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni sudah menjengkuk Paus Fransuskus selama 20 menit pada Rabu pekan lalu. "Kami saling bercanda. Dia sama sekali tidak kehilangan rasa humornya," kata Giorgia.(*)