MAKASSAR, UNHAS.TV - Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus, meninggal dunia di Vatikan, Senin Paskah (21/4/2025) pukul 8 malam waktu setempat (01:35 ET), dalam usia 88 tahun.
Paus non-Eropa pertama dalam hampir 1.300 tahun ini masih sempat melakukan pelayanan gereka dalam perayaan Paskah dan sempat menghadiri pertemuan dengan Wakil Presiden AS JD Vance.
Paus Frannsiskus meninggal dunia setelah berjuang melawan kasus pneumonia parah di kedua paru-parunya, yang menyebabkan ia dirawat di rumah sakit selama 38 hari hingga keluar pada 23 Maret 2025.
Kematian Paus diumumkan dengan "kesedihan mendalam" oleh Kardinal Kevin Farrell, camerlengo Vatikan, yang kini bertindak sebagai administrator de facto Vatikan.
Paus Fransiskus, yang merupakan paus pertama dari Amerika Latin, dikenal sebagai suara bagi kaum miskin dan terpinggirkan. Selama masa kepemimpinannya sejak terpilih pada tahun 2013, ia berusaha membentuk Gereja Katolik yang lebih inklusif, meskipun menghadapi perlawanan sengit dari kalangan konservatif.
Ia juga dikenal karena kritiknya terhadap kapitalisme, perubahan iklim, dan kebijakan imigrasi yang ketat, termasuk kebijakan deportasi massal yang diusung oleh Presiden AS Donald Trump.(*)