MAKASSAR, UNHAS.TV - Universitas Hasanuddin Press atau Unhas Press kembali menghadirkan ruang kreatif bagi mahasiswanya melalui pelatihan penulisan buku yang digelar di Studio Utama Unhas TV, Selasa (2/12/2025).

Kegiatan ini menghadirkan penulis dan editor profesional, Andi Batara Isra, sebagai pemateri utama. Pelatihan difokuskan pada teknik menemukan ide, menyusun alur bab, hingga menulis paragraf yang efektif dan komunikatif.

Pelatihan berlangsung interaktif dengan peserta yang antusias mengajukan pertanyaan seputar proses kreatif menulis.

Dalam pemaparannya, Andi Batara menjelaskan bahwa ide dapat muncul dari mana saja, mulai dari pengetahuan akademik, pengalaman pribadi, perbincangan ringan, hingga imajinasi liar seperti yang dilakukan J.K. Rowling ketika menciptakan dunia sihir Harry Potter.

Menurutnya, proses kreatif bukan hanya soal menunggu inspirasi, tetapi juga membangun kepekaan dalam menangkap hal-hal kecil di sekitar.

“Ide itu sebenarnya ada di mana saja. Bisa dari pengetahuan kita sebagai mahasiswa, pengalaman pribadi, cerita teman, bahkan dari imajinasi.

"Yang dibutuhkan adalah kepekaan dan konsistensi untuk mengolahnya menjadi tulisan. Membaca, berdiskusi, dan akhirnya mengeksekusi ide menjadi langkah penting agar kita tidak hanya berhenti pada wacana,” jelasnya.

Ia juga menyoroti tantangan umum penulis pemula, seperti bingung memulai, malas membaca, hingga writer’s block. Menurutnya, bergabung dengan komunitas penulis dapat menjadi solusi efektif untuk menjaga motivasi dan memperoleh umpan balik yang konstruktif.

Para peserta diajak untuk membangun pola disiplin dalam menulis, mulai dari membuat kerangka, menentukan alur logis setiap bab, hingga membentuk gaya bahasa yang khas.

Selain teknik menulis, pelatihan turut membahas pentingnya membaca sebagai fondasi utama. Andi Batara menekankan bahwa seorang penulis yang baik harus menjadi pembaca yang tekun.

Referensi bacaan yang luas akan memengaruhi kedalaman ide sekaligus memperkaya kosakata.

Pelatihan ini diharapkan dapat mendorong mahasiswa meningkatkan kemampuan literasinya, melahirkan karya-karya buku baru, serta memperkuat budaya menulis di lingkungan kampus.

(Rahmatia Ardi / Unhas TV)