News
Pendidikan
Sulsel

Penyuluhan Budidaya Pisang Cavendish Dorong Peningkatan Keterampilan Petani Gowa

Tim peneliti dari Fakultas Pertanian Unhas melakukan Penyuluhan Manajemen Budidaya Pisang Cavendish di Balai Pelatihan Masyarakat, Desa Borong Pala’la, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa, Jumat (21/11/2025). (dok unhas.tv)

GOWA, UNHAS.TV - Tim peneliti dari Fakultas Pertanian Unhas menggelar penyuluhan manajemen budidaya pisang Cavendish di Balai Pelatihan Masyarakat, Desa Borong Pala’la, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa, Jumat (21/11/2025).

Kegiatan ini merupakan upaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kelompok tani dalam mengembangkan komoditas bernilai ekonomi tinggi tersebut.

Penyuluhan menghadirkan materi lengkap mulai dari teknik budidaya, pemilihan bibit, pengolahan lahan, pemupukan, hingga teknik pengairan yang tepat.

Peserta juga dibekali pengetahuan mengenai pengendalian hama dan penyakit, cara panen, penanganan pascapanen, serta strategi pemasaran untuk pasar lokal maupun ekspor.

Komoditas Cavendish dikenalkan sebagai pisang premium yang memiliki tandan besar dengan berat mencapai 30 kilogram, rasa manis, dan permintaan pasar yang stabil.

Ketua Tim Peneliti yang juga Wakil Dekan Bidang Kemitraan, Riset, Inovasi, dan Alumni Fakultas Pertanian Unhas Prof Dr ScAgr Ir Tutik Kuswinanti MSc Agr menjelaskan pentingnya pemahaman teknologi dalam meningkatkan kualitas budidaya.

“Jadi kita memberikan penyuluhan tentang teknologi budidaya pisang cavendish sesuai gap (good agricultural practises), pemeliharaan, pemupukannya yang berimbang, termasuk teknologi pengendalian hama dan penyakitnya, serta pengelolaan pasca panennya,” ujarnya. 

Pada kelompok wanita tani (KWT) diberikan penyuluhan bagaimana melakukan diversifikasi pangan berbasis pisang, misalnya keripik pisang dengan variasi toping, banana cake, sumpia pisang, puree, selai pisang hingga proses pembuatan bubuk dan tepung pisang yang bernilai ekonomi tinggi.  

Selain itu KWT juga diberikan penjelasan tentang pengemasan yang sesuai standar, pemberian label dan merek sehingga konsumen dapat lebih mengenal produk yang mereka hasilkan, serta masa simpan yang lebih panjang. 

Selama ini, buah pisang hanya dipasarkan dalam bentuk segar di pasar tradisional, dengan harga yang berfluktuasi dan masa simpan yang relatif pendek. 

PENYULUHAN. Tim peneliti dari Fakultas Pertanian Unhas melakukan Penyuluhan Manajemen Budidaya Pisang Cavendish di Balai Pelatihan Masyarakat, Desa Borong Pala’la, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa, Jumat (21/11/2025). (dok unhas.tv)


Mantan Ketua Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Unhas ini berharap penyuluhan tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis, tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan petani.

Selain teori, peserta juga mengikuti sesi praktik lapangan. Mereka diajak mempelajari cara memilih bibit sehat, teknik perbanyakan, hingga proses pengolahan produk turunan seperti keripik dan puding.

Pengolahan ini dinilai penting agar hasil panen memiliki nilai tambah dan mampu menjadi sumber pendapatan baru bagi kelompok tani.

Prof Tutik menambahkan bahwa peserta berasal dari beberapa kelompok tani di desa tersebut.

"Target peserta penyuluhan ini adalah Kelompok Tani Sipakainga dan Kelompok Wanita Tani Biring Bulo yang masing-masing terdiri dari 20 anggota, dengan lahan garapan yang cukup luas," ujarnya. 

Beragam materi penyuluhan tersebut dapat memperkuat kapasitas kelompok tani dalam mengelola pisang cavendish secara berkelanjutan. 

Diharapkan ke depan penguasaan teknologi budidaya, pengolahan, dan pemasaran, mampu meningkatkan produktivitas, memaksimalkan nilai jual, dan memperluas akses pasar hingga ke tingkat nasional dan ekspor, yang berdampak langsung ke kesejahteraan petani.

Kegiatan ini sekaligus menjadi langkah strategis dalam mendorong pengembangan komoditas hortikultura unggulan di Kabupaten Gowa. 

(Rahmatia Ardi / Unhas.TV)