News

Peringati Hari Nusantara, Unhas dan AIPI Gelar FGD Optimalisasi Peran Indonesia sebagai Negara Kepulauan

MAKASSAR, UNHAS.TV - Memperingati Hari Nusantara, Universitas Hasanuddin (Unhas) bersama Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan mengusung tema “Mengoptimalkan Peran Indonesia sebagai Negara Kepulauan Terbesar Untuk Pertumbuhan Berkelanjutan”.

Kegiatan FGD tersebut dilangsungkan di Ruang Innovate A, Unhas Hotel and Convention, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, Kamis (19/12/2024).

Kegiatan dihadiri Rektor Unhas Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M,Sc., Ketua Ka KIPD AIPI Prof Jatna Supriatna, Ketua AIPI Prof. Dr. Daniel Murdiyarso beserta para anggota AIPI dan peserta yang merupakan unsur pemerintah provinsi, kota, hingga lembaga swadaya masyarakat (LSM) terkait.

Rektor Unhas menyampaikan ungkapan selamat datang kepada para pengurus dan anggota AIPI dan para peserta FGD dari instansi pemerintah hingga LSM.

Ia mengatakan, tema FGD relevan dengan tantangan dan peluang yang dihadapi Indonesia sebagai negara kepulauan. Sebagai perguruan tinggi yang berkomitmen pada kontribusi nyata dalam pembangunan nasional, Unhas merasa senang bisa bekerja sama dengan AIPI untuk berdiskusi mengenai tema terkait.

“FGD ini diharapkan menjadi wadah menghasilkan gagasan inovatif yang mendukung pengelolaan sumber daya kelautan dan kepulauan secara berkelanjutan, baik dari aspek ekonomi, sosial, maupun lingkungan," ujarnya.

"Kolaborasi lintas sektor yang hadir hari ini menjadi landasan kuat dalam memperkuat posisi Indonesia serta peran perguruan tinggi dalam pertumbuhan berkelanjutan. Semoga diskusi ini berjalan lancar dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi masa depan Indonesia,” harap Prof JJ.

Pada kesempatan yang sama, Prof Jatna dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kolaborasi yang terjalin baik bersama Unhas.

Prof Jatna menyampaikan, tema yang dipilih mengingatkan kita akan tanggung jawab bersama dalam memastikan kekayaan dan keberagaman yang dimiliki nusantara dapat dikelola secara bijak untuk kesejahteraan bangsa dan masa depan.

Lebih lanjut, menurutnya diskusi ini tidak hanya relevan dengan komitmen global terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan, tetapi juga mencerminkan jati diri Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Melalui FGD ini, Prof Jatna berharap menjadi ruang dialog yang produktif, mempertemukan berbagai pemangku kepentingan dari akademisi, pemerintah, hingga masyarakat untuk berbagi wawasan dan solusi.

“Semoga ide-ide yang lahir dari forum ini mampu memperkuat strategi nasional dalam memanfaatkan potensi kelautan dan perikanan, meningkatkan konektivitas antarpulau, serta menjaga kelestarian ekosistem yang menjadi pondasi pembangunan berkelanjutan,” jelas Prof Jatna.

Pada kesempatan tersebut, terdapat tiga materi yang dipaparkan oleh para narasumber diantaranya tentang “Sains untuk Optimalisasi Potensi Kelautan Indonesia: Blue Carbon dan Blue Economy” yang disampaikan oleh Prof. Daniel Murdiyarso.

Kemudian materi “Inovasi Sains dan Teknologi untuk Pemanfaatan Sumber Daya Laut Berkelanjutan” yang disampaikan oleh Dekan FIKP Unhas Prof Safruddin PhD dan materi “Peran Daerah dalam Pengelolaan Sumber Daya Laut Berkelanjutan” oleh Dinas Kelautan Perikanan (DKP) Provinsi Sulsel Dr M Ilyas ST MSc.(*)