MAKASSAR, UNHAS.TV - Hujan lebat pada beberapa pekan terakhir ini yang membasahi wilayah Sulawesi Selatan telah menyebabkan sejumlah daerah terdampak banjir.
Iklim ekstrem yang diperkirakan akan terus berlanjut hingga Februari tahun depan, membawa potensi risiko kecelakaan listrik yang bisa mematikan.
PLN Unir Induk Distribusi (IUD) Sulselrabar mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, khususna pada kecelakaan listrik.
Manajer Komunikasi dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN UID Sulselrabar, Ahmad Amirul Syarif, mengimbai warga untuk lebih berhati-hati khususnya mereka yang berada di sekitar pohon yang rawan tumbang.
Pohon ini bisa memutus kabel listrik, merendam barang-barang elektronik, dan menggenangi colokan listrik. "Kami mohon masyarakat berjaga-jaga agar alat elektronik dan colokan listrik dihindarkan dari genangan air agar tidak menimbulkan kecelakaan ketenagalistrikan," ujarnya.
"Kami juga mengimbau pada saat banjir agar tidak berkegiatan di dekat infrastruktur PLN seperti tiang listrik atau trafo karena ini sangat berbahaya," kata Ahmad Amirul Syarif.
Namun pada saat banjir sudah tinggi, PLN akan melakukan pemadaman listrik untuk menghindari risiko kecelakaan listrik seperti yang dilakukan di wilayah Toddopuli, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.
"Alhamdulillah sampai sekarang tidak ada terjadi kecelakaan, dan teman-teman juga selalu siaga dan waspada di lokasi tersebut," ucapnya.
Menurutnya, kecelakaan listrik di masyarakat seringkali disebabkan karena ketidaktahuan masyarakat tentang instalasi listrik yang berbahaya seperti menumpuk stop kontak di bagian rendah sehingga rawan terendam saat banjir atau tidak menyimpan alat elektronik di tempat yang aman dari genangan air.
Demi menghindari masyarakat dari kecelakaan listrik, PLN senantiasa menyosialisasikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3).(*)
Iffa Aisyah Rahman & Andi Muhammad Syaiful (Unhas TV)