Nasional

Prabowo Masuk Daftar 10 Pemimpin Dunia yang Berpengaruh di Tahun 2025

Pemimpin Berpengaruh di Tahun 2025

MAKASSAR, UNHAS.TV- Media Internasional The Straits Times memasukkan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam daftar "10 Pemimpin Dunia yang akan Berpengaruh di Tahun 2025".

Daftar tersebut dirilis pada 4 Januari 2025 dalam sebuah artikel berjudul Meet the 10 World Leaders to Watch in 2025, yang menyebut Prabowo sebagai salah satu tokoh yang akan memainkan peran besar dalam perkembangan dunia.

“Dari Donald Trump dan Xi Jinping hingga Prabowo Subianto dan Vladimir Putin, tokoh-tokoh berpengaruh ini akan memiliki dampak besar terhadap arah dunia,” tulis The Straits Times.

Artikel tersebut menyoroti langkah cepat Prabowo dalam mengambil peran internasional setelah dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia pada 20 Oktober 2024. Dalam waktu satu bulan, Prabowo telah melakukan serangkaian kunjungan diplomatik, termasuk ke Tiongkok dan Amerika Serikat, serta menghadiri KTT Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Peru.

Menurut The Straits Times, kunjungan-kunjungan ini lebih berfokus pada motif ekonomi dibandingkan dengan kepentingan geopolitik atau pribadi.

“Visi kepresidenan Prabowo bertumpu pada target ambisius untuk mendorong pertumbuhan PDB Indonesia hingga 8 persen, naik dari angka saat ini yang berada di kisaran 5 persen,” tulis media yang berbasis di Singapura itu.

Untuk mewujudkan visi tersebut, Prabowo berfokus pada menarik investasi, khususnya di sektor infrastruktur, guna meningkatkan konektivitas dan produktivitas di seluruh Indonesia.

Di tingkat internasional, Prabowo mendorong posisi Indonesia menjadi lebih tegas dalam organisasi multilateral. Salah satu langkah strategisnya adalah menyampaikan keinginan Indonesia untuk bergabung dengan kelompok BRICS (Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan).

Sementara itu, di kawasan ASEAN, hubungan dekat dengan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, turut menjadi sorotan. The Straits Times menyebutkan bahwa Anwar memandang Prabowo sebagai sekutu penting dalam memajukan investasi lintas batas, rantai pasokan, dan pembangunan berkelanjutan sesuai dengan kebijakan ekonomi berbasis pertumbuhan.

Meskipun ambisi besar Prabowo di tingkat global mendapatkan apresiasi, pendekatan kebijakan luar negerinya, terutama yang berkaitan dengan upaya mempererat hubungan dengan Rusia dan Tiongkok, menimbulkan pertanyaan dari beberapa pihak. Apakah langkah tersebut sejalan dengan kepentingan strategis nasional dalam konteks geopolitik yang lebih luas?

“Para pengamat akan dengan cermat memantau langkah-langkah Prabowo dalam menjaga keseimbangan global dan menghadapi kritik domestik terhadap kebijakan internasionalnya,” tulis The Straits Times.(*)