JAKARTA, UNHAS.TV - Presiden RI Prabowo Subianto menyaksikan penyerahan uang pengganti kerugian negara dalam perkara tindak pidana korupsi pemberian fasilitas ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya sebesar Rp 13.255.244.538.149 di Kejaksaan Agung RI, Jakarta, Senin (20/10/2025) pagi.
Uang dalam pecahan Rp 100 ribuan itu diikat dan ditumpuk yang tingginya melebihi tinggi mereka yang hadir dalam penyerahan uang tersebut dari Kejaksaan Agung RI ke Kementerian Keuangan RI.
Turut hadir Jaksa Agung ST Burhanuddin, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Ysuf Ateh, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kepala Staf Umum TNI Letjen TNI Richard Tampubolon, serta Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
Penyerahan uang tersebut merupakan kelanjutan dari putusan kasasi Mahkamah Agung (MA) yang menganulir vonis lepas terhadap tiga terdakwa dalam kasus korupsi ekspor CPO, yakni Permata Hijau Group, Wilmar Group, dan Musim Mas Group.
Presiden Prabowo yang datang ke Kejaksaan Agung sejak pukul 10 pagi, memuji jajaran Kejaksaan Agung atas kerja keras dan keberaniannya mengembalikan kerugian negara. Namun, Prabowo juga mengingatkan agar semangat penegakan hukum tersebut selalu disertai dengan rasa kemanusiaan dan keadilan sosial, terutama terhadap rakyat kecil.
“Berbuatlah yang terbaik untuk bangsa, negara, dan rakyatmu. Harta, apalagi didapatkan dengan cara yang mengorbankan rakyat kita, itu harta yang haram. Rezeki yang tidak baik dan ujungnya pasti akan membawa ketidakbaikan kepada siapapun dan keluarganya,” tegas Presiden.
Presiden Prabowo menilai penyerahan uang pengganti kerugian negara senilai Rp 13,25 triliun tersebut merupakan tanda baik bertepatan dengan satu tahun masa pemerintahannya. Presiden Prabowo pun mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersatu menjaga kekayaan nasional.
“Bangsa Indonesia sangat kaya. Kalau kita bisa kelola dengan baik, kalau kita punya keberanian, Indonesia akan cepat bangkit. Saya percaya itu, saya yakin itu,” ujarnya.(*)





-300x153.webp)


