Jumlah total peserta yang mengikuti program ini adalah sebanyak 33 orang (65% laki-laki dan 24% Perempuan) yang berasal dari PSLH Univeristas se Indonesia, pemrakarsa, konsultan, private company, dan dinas-dinas LH dan dinas terkait.
Ketua Panitia, Muhammad Junaid, PhD., MCE menekankan bahwa syarat memperoleh sertifikat pelatihan AMDAL kali ini sangat berbeda dan sangat ketat dengan pelatihan sebelumnya. Mengingat aturan main dalam pelatihan yang harus diterapkan sesuai standar Kementrian Lingkungan Hidup. "Pelatihan kali ini melalui seleksi yang ketat. Dari jumlah peserta yang mendaftar lebih dari 80 orang sejak diumumkan awal januari 2025 lalu dan setelah melalui proses seleksi yang memenuhi syarat hanya 33 peserta saja. Sampai pelatihan pun masih ada ajuan untuk menjadi peserta tetapi ditolak," tegas Muhammad Junaid.
Kegiatan Pelatihan dibuka oleh Kapus PSLH Unhas sekaligus Koordinator Badan Kerjasama Pusat Studi Lingkungan Hindup Indonesia,Prof. Dr. Anwar Daud, SKM, M.KES, EHS, C.EIA . Dalam sambutannya Kepala PSLH/BKPSLHI menegaskan bahwa Pelatihan AMDAL itu adalah keniscayaan di era ekstraksi lingkungan dewasa ini. Oleh sebab itu, pemahaman AMDAL sangat diperlukan oleh khalayak. Tidak hanya diarahkan kepada professional pekerja AMDAL semata, tetapi juga perlu bagi mahasiswa dan masyarakat akademik dan umum untuk memahami manfaat AMDAL dan bagaimana AMDAL seharusnya.(*)