Pendidikan

Pulu Mandoti untuk Arsjad Rasjid, Ketan Wangi yang Hanya Ada di Sulsel

MAKASSAR, UNHAS.TV - Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa MSc meresmikan perubahan nama lecture theatre (LT) 8 menjadi Arsjad Rasjid Lecture Theatre pada acara peresmian di Kampus Tamalanrea, Makassar, Jumat (14/2/2025) siang.

Peresmian ditandai dengan pemotongan tumpeng dari bahan pulu mandoti oleh Arsjad Rasjid yang kemudian diberikan kepada Rektor Unhas.

Pulu mandoti ini adalah ketan wangi yang sampai saat ini hanya bisa dibudidayakan di Desa Salukanan dan Desa Kendenan, Kecamatan Baraka, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan.

Prof Jamaluddin menyebut, peresmian Arsjad Rasjid Lecture Theatre ini sebagai penghormatan Unhas kepada satu tokoh global yang punya andil besar terhadap Universitas Hasanuddin.

"Kita hadirkan lecture theatre ini untuk menginspirasi mahasiswa agar bisa tampil di panggung global seperti beliau. Pak Arsjad ini sudah kaya, baik hati, ganteng pula. Sudah menjadi tokoh global.

Unhas harus menjaga branding-nya. Unhas harus menjaga citranya. Unhas tidak boleh lagi dikenal suka berkelahi. Unhas tidak boleh dikenal suka berdemo tanpa alasan jelas," kata Prof Jamaluddin tentang President Director PT Indika Energy Tbk itu.

Setelah peresmian itu, kata Prof Jamaluddin, gedung ini akan banyak dipakai untuk kuliah-kuliah umum dari berbagai tokoh nasional apalagi karena gedung ini dekat dengan Rektorat Unhas. 

"Saya pernah bercita-cita nama saya diabadikan di satu gedung di Unhas. Tapi, nasib berkata lain. Nama Pak Arsjad yang justru yang menyala," kata Prof Jamaluddin bercanda sebelum menyerahkan bingkisan kepada Arsjad Rasjid, mantan Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia. 

Sebaliknya, Arsjad Rasjid menyerahkan buku karyanya yang berjudul "Bangkitnya Kewirausahaan Sosial di Indonesia, Kisah Muhammadiyah."

Arsjad mengaku merasa terhormat atas pelekatan namanya di satu gedung di Unhas. "Ini kehormatan besar buat saya. Pak Rektor ini pintar. Ini mirip rumah contohlah, supaya yang lainnya bisa ikut," kata Arsjad.

Di depan mahasiswa Unhas, Arsjad menyebutkan, sejak Covid-19, terjadi penurunan jumlah kelas menengah di Indonesia yang kemudian turut memengaruhi perekonomian Indonesia. 

Arsjad berharap, para mahasiswa harus mengisi posisi tersebut di masa depan dan memberi peran yang lebih nyata. Apalagi jelang Indonesia Emas yang ditandai dengan bonus demografi kaum produktif.

Arsjad juga menekankan betapa pentingnya program Makan Bergizi Gratis yang dibuat oleh Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan tingkat kecerdasan bangsa Indonesia.

Data terbaru menunjukkan IQ rata-rata Indonesia terendah di Ansia Tenggara. Indonesia ada di bawah Singapura, Vietnam, Malaysia, Thailand, Myanmar, Filipina, Kamboja, dan Laos.(*)