MAKASSAR, UNHAS.TV - Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa MSc menerima kunjungan pengurus Yayasan Arsari Djojohadikusumo (YAD) di ruang rapat rektor, lantai 8 Rektoraat Unhas, Kampus Tamalanrea, Makassar, Rabu (23/4/2025) siang. Kunjungan itu dalam rangka serah terima pengelolaan Mandala Majapahit dan ramah tamah bersama mahasiswa penerima beasiswa YAD.
Mandala Majapahit merupakan ruang koleksi artefak peninggalan Kerajaan Majapahit yang juga difungsikan sebagai ruang baca bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unhas. Sejak diresmikan pada 2018, ruang ini dikelola langsung oleh YAD. Mulai tahun ini, pengelolaannya resmi diserahkan kepada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin.
Prosesi serah terima dilakukan secara simbolis melalui penandatanganan berita acara oleh Wakil Ketua YAD Sitie Indrawati Djojohadikusumo dan Dekan FIB Prof Dr Akin Duli MA. Proses ini disaksikan oleh Direktur Bidang Kebudayaan YAD Muhammad Hasbiansyah Zulfahri serta Ketua Departemen Arkeologi FIB Dr Rosmawati MSi.
Penyerahan ini menjadi langkah strategis memperluas pemanfaatan ruang Mandala Majapahit sebagai sumber pembelajaran, penelitian, dan pengembangan kajian sejarah serta arkeologi. Dengan pengelolaan langsung oleh institusi pendidikan, diharapkan koleksi dan fasilitas ini dapat lebih optimal dalam mendukung pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Rektor Unhas menyampaikan apresiasi dan penghargaan atas upaya dan komitmen YAD dalam mengembangkan kebudayaan Nusantara. Prof JJ menyampaikan keseriusan untuk melanjutkan pengelolaan Mandala Majapahit.
"Mandala Majapahit kini akan kami kelola dengan semangat akademik, sekaligus menjadi ruang belajar yang inspiratif bagi mahasiswa," ujar Prof. JJ.
Pada kesempatan tersebut YAD juga menyapa tujuh mahasiswa penerima beasiswa yang saat ini tengah menempuh pendidikan di FIB. Beasiswa ini telah berjalan selama dua semester dan menjadi salah satu bentuk nyata kepedulian YAD terhadap pendidikan tinggi, khususnya di bidang kebudayaan dan sejarah.
Melalui program beasiswa ini, YAD mendorong mahasiswa untuk terus belajar, tumbuh, dan mengembangkan potensi akademik mereka. Diharapkan, para penerima beasiswa dapat menjadi generasi yang mencintai sejarah, menghargai warisan budaya, serta memiliki daya saing di masa depan.
Ada tujuh mahasiswa yang menerima beasiswa YAD. Mereka adalah Saifullah Maulana (S1 Arkeologi), Salma Samrah (S1 Sastra Daerah), Ade Rahli Sahri (S1 Pariwisata), Fani Putri Syahrani (S1 Ilmu Sejarah), Andi Nailah Isna Maghfirah (S1 Sastra Indonesia), Ayuningsih SHum (S2 Arkeologi), dan Satria Karsa Purwanegara SS (S2 Sejarah).(*)