UNHAS.TV - Adalah Widitra Darwis, salah seorang ketua tim penelitian dari mahasiswa Unhas yang berlaga di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-37 yang menorehkan prestasi gemilang.
Widitra bersama tim Detec Fakultas Kedokteran Unhas yang dipimpinnya, meraih 2 medali emas sekaligus di ajang Pimnas 37 Universitas Airlangga (Unair) 2024 ini.
Ia meraih medali emas masing-masing pada kategori presentase dan poster atas riset yang berjudul “Dissolving Microneedle Patch Terinkorporasi ESAT6-CFP10: Strategi Baru Diagnostik Infeksi Laten Tuberkulosis.”
Widitra menjelaskan riset timnya yang bertujuan mengembangkan ESAT6-CFP10 (EC) yang terinkorporasi dalam sediaan dissolving microneedle patch (DMNP-EC) untuk meningkatkan akurasi diagnostik infeksi laten tuberkulosis (ILTB) dengan prosedur yang lebih praktis.
DUA EMAS. Widitra Darwis bersama anggota tim Detec yakni, Azzahra Aurelya Shodan Razak (Fakultas Kedokteran), Primadona Putricia Samuel (Fakultas Kedokteran), Siti Namirah (Fakultas MIPA), dan Vira Yuniarty (Fakultas Farmasi), meraih dua medali emas di pentas Pimnas 37 Universitas Airlangga, Surabaya, Jumat (18/10/2024). (dok Unhas)
Singkatnya, penelitian yang dilakukan Widitra dan tim bertujuan untuk merancang formula yang bermanfaat untuk mengindentifikasi penyakit tuberkulosis pada tahapan infeksi laten.
“Alhamdulillah tim kami berhasil meraih dua medali emas dari poster dan presentasi. Kami mengikuti skema riset eksakta. Fokus riset kami tentang tuberkulosis, utamanya pada tahapan infeksi laten," kata mahasiswa Fakultas Kedokteran Unhas itu.
"Ada banyak tahapan dalam penyakit, salah satunya diagnosis. Pada TB, ini juga banyak tahapan infeksinya, dan fokus kami infeksi laten, yang mana orang bisa saja sudah terinfeksi, tapi terlihat sehat,” jelasnya.
Keberhasilan Widitra ini tidak lepas dari dorongan dosen pendamping yang juga Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Unhas Prof dr Muhammad Nasrum Massi PhD SpMK(K).
“Prestasi ini tidak lepas dari bantuan serta arahan yang diberikan pembimbing kami yang mengarahkan sejak awal Januari lalu, sehingga menghasilkan tulisan yang baik,” ungkap mahasiswa yang menggemari riset sejak bangku SMP itu.
Widitra juga menambahkan, selama proses penyusunan penelitian yang dilakukan, terdapat suka dan duka yang dihadapi diirnya dan tim.
Namun, dengan kekompakan dan kerja sama tim yang baik serta dukungan dan arahan serta dosen pembimbing yang terus menyemangati. Kesulitan yang dihadapi bisa terselesaikan dengan baik.
DUA EMAS. Widitra Darwis bersama anggota tim Detec yakni, Azzahra Aurelya Shodan Razak (Fakultas Kedokteran), Primadona Putricia Samuel (Fakultas Kedokteran), Siti Namirah (Fakultas MIPA), dan Vira Yuniarty (Fakultas Farmasi), meraih dua medali emas di pentas Pimnas 37 Universitas Airlangga, Surabaya, Jumat (18/10/2024). (dok Unhas)
Tes diagnostik standar untuk ILTB, yaitu interferon-gamma release assay (IGRA) ini sulit untuk diterapkan di Indonesia karena prosedurnya yang kompleks, sedangkan tuberculin skin test (TST) sering kali memberikan hasil positif palsu. Sehingga, tim ini kemudian melakukan pengembangan dengan metode formula baru.
Riset ini diawali dengan formulasi dan karakterisasi fisik DMNP-EC, dilanjutkan dengan uji in vivo. Hasil uji in vivo menunjukkan bahwa durasi 2 pekan merupakan waktu yang paling optimal dalam pembuatan model hewan ILTB.
Oleh karena itu, DMNP-EC terbukti memberikan akurasi yang lebih tinggi dengan prosedur yang lebih praktis, sehingga dapat menjadi strategi baru yang efektif untuk diagnostik ILTB.
Selain Widitra Darwis, tim Detec ini terdiri atas: Azzahra Aurelya Shodan Razak (Fakultas Kedokteran), Primadona Putricia Samuel (Fakultas Kedokteran), St. Namirah (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam), Vira Yuniarty (Fakultas Farmasi). (*)