MAKASSAR, UNHAS.TV - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar, sebagai salah satu rumah sakit rujukan nasional, kembali menggelar program alih ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di bidang bedah, Minggu (21/12/2025).
Program ini dilaksanakan melalui kerja sama internasional dengan tim medis dari Arab Saudi, bertujuan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan di kawasan Timur Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan.
Program alih IPTEK ini, yang dikenal dengan sebutan proctorship, berfokus pada bidang-bidang spesialis bedah yang cukup kompleks, seperti bedah maksilofasial, bedah onkologi kepala dan leher, bedah rekonstruksi, serta bedah tiroid.
Kegiatan yang berlangsung selama sepuluh hari, mulai 20 hingga 29 Desember 2025, dipusatkan di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar, dengan harapan dapat memberi dampak positif bagi dunia medis di wilayah ini.
Kolaborasi ini melibatkan kerja sama antara RSUP Wahidin, King Salman Humanitarian Aid and Relief Arab Saudi, dan Muslim World League.
Tujuan utama dari program ini adalah untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan dokter spesialis lokal dalam menangani kasus-kasus bedah yang kompleks.
Hal ini penting agar masyarakat Sulawesi Selatan dan sekitarnya dapat mengakses layanan bedah lanjutan tanpa harus dirujuk ke rumah sakit di Pulau Jawa.
Sebanyak 65 pasien telah terdaftar untuk mendapatkan penanganan, yang meliputi kasus kanker tiroid, bedah onkologi kepala dan leher, rekonstruksi oral dan maksilofasial, serta trauma dan celah wajah.
Semua pasien telah melalui proses seleksi ketat sejak tiga bulan lalu, dengan mempertimbangkan tingkat kompleksitas kasus dan kebutuhan penanganan multidisiplin.
Selain operasi, kegiatan ini juga diisi dengan guest lecture dan mini simposium yang menghadirkan pakar internasional untuk membahas pembaruan teknik bedah tiroid dan rekonstruksi rahang modern.
Semua tindakan medis didukung oleh fasilitas Modular Operating Theater milik RSUP Wahidin, yang merupakan salah satu fasilitas bedah paling modern di Indonesia Timur.
Tim medis dari Arab Saudi juga membawa dukungan alat kesehatan dan bahan medis habis pakai untuk menunjang kelancaran kegiatan.
Direktur Utama RSUP Wahidin Sudirohusodo, Prof Dr dr Syafri Kamsul Arif SpAn KIC KAKV, mengatakan program ini tidak hanya mencakup alih keterampilan dan teknologi mutakhir, tetapi juga teknik minimal invasif yang bermanfaat bagi tim dokter spesialis di RSUP Wahidin.
"Ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat kapasitas sumber daya manusia dan pelayanan pasien ke depan," kata Prof. Syafri.
Sementara itu, Koordinator Tim Medis KSR Arab Saudi, Prof. Basem T. Jamal, menekankan bahwa misi ini lebih dari sekadar tindakan medis.
"Misi ini bukan hanya tentang tindakan medis, tetapi tentang niat dan pengabdian. Kami ingin mengingatkan kembali bahwa tujuan utama profesi medis adalah melayani masyarakat dengan keikhlasan dan tanggung jawab kemanusiaan," ujarnya.
Kerja sama internasional ini diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang, baik dalam peningkatan kompetensi tenaga medis, maupun dalam memperkuat hubungan kelembagaan antar institusi kesehatan.
RSUP Wahidin menargetkan kolaborasi semacam ini terus berlanjut untuk menjawab tantangan kasus bedah kompleks di masa depan.
(Rahmatia Ardi / Unhas TV)
RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar menggelar program alih IPTEK bidang bedah bekerja sama dengan tim medis dari Arab Saudi, Minggu (21/12/2025). (dok unhas tv)

-300x169.webp)



_1-300x166.webp)


