MAKASSAR, UNHAS.TV - Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Makassar menggelar Rapat Koordinasi Optimalisasi Penanganan Pengungsi Luar Negeri di Kota Makassar.
Rapat ini dihadiri sekitar 50 orang dari beberapa instansi terkait, yaitu Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Sulsel, Kesbangpol Kota Makassar, Dinas Sosial Kota Makassar, Polrestabes Makassar, aparat Kecamatan di Kota Makassar, UNHCR, dan IOM pada Jumat, (15/03/2024).
Kepala Kesbangpol Kota Makassar A Bukti Djufrie selaku Ketua Satgas PPLN menekankan pentingnya koordinasi dalam penanganan pengungsi, terutama menghadapi Pemilu dan Pilkada mendatang.
Kepala Rudenim Makassar, Atang Kuswana, memaparkan data terbaru terkait pengungsi di Makassar. Saat ini, terdapat 986 pengungsi yang di bawah penanganan IOM, tersebar di 16 tempat penampungan.
Satuan Intelijen dan Keamanan Polrestabes Makassar yang diwakili Wakasat Intelkam AKP Surahman menyampaikan bahwa imigran di kota Makassar saat ini sudah berbaur dengan warga sekitar, namun adanya perbedaan budaya memiliki potensi adanya ketersinggungan.
"Jajaran Polsek dan Camat memiliki peran penting untuk melakukan sosialisasi terkait menghargai kebudayaan masayarakat lokal kepada para imigran," ujar AKP Surahman.
UNHCR (United Nation High Commision for Refugee) yang dihadiri oleh Roberto menyampaikan bahwa proses Resettlement (pemukiman kembali) masih terus berjalan, meskipun kuotanya secara nasional diprediksi akan menurun di tahun 2024.
IOM (International Organization for Migration) Makassar menyampaikan bahwa dalam Bulan Februari kemarin telah dilakukan upaya perampingan tempat penampungan pengungsi yang dikarenakan jumlah pengungsi yang semakin menurun.
Ke depan diupayakan beberapa jalur resettlement seperti jalur pekerjaan, pendidikan maupun sponsorship. Andri Yuan selaku pimpinan IOM area Makassar mengatakan bahwa pihaknya terbuka untuk bekerjasama dengan instansi manapun terkait dengan kegiatan yang dapat memberdayakan pengungsi yang ada di Makassar.
"Mereka berada di Indonesia, entah sampai kapan. Oleh karena itu harapan kami, mereka dapat berbaur dengan masyarakat lokal, semisal mereka bisa mengajarkan ibu-ibu PKK untuk membuat kue-kue tradisional khas dari negara mereka, jadi mereka juga dapat beraktivitas untuk mengurangi kejenuhan," harap Andri.
Menutup kegiatan, Atang Kuswana mengatakan bahwa Rapat Koordinasi ini menjadi langkah penting dalam membangun sinergi untuk optimalisasi penanganan pengungsi di Kota Makassar.
"Upaya bersama ini diharapkan dapat menciptakan situasi yang aman dan kondusif, terutama menjelang Pilkada yang akan datang," tutup Atang.(rilis)