3. Resensi
Kritis
Resensi ini
adalah jenis resensi yang paling mendalam dan analitis. Penulis resensi tidak
hanya menyajikan isi buku, tetapi juga memberikan evaluasi kritis terhadap
kekuatan dan kelemahan buku dengan menggunakan pendekatan tertentu (teori atau
perspektif khusus).
Ciri-ciri:
1. Menggunakan pendekatan kritis (teori
sastra, ilmiah, atau lainnya).
2. Menilai buku secara objektif dengan
mendasarkan pada fakta dan pengetahuan.
3. Lebih cocok untuk karya ilmiah,
sastra klasik, atau buku dengan topik mendalam.
Contoh:
"Dalam
buku 'Silent Spring' karya Rachel Carson, penulis menyampaikan kritik tajam
terhadap penggunaan pestisida yang merusak ekosistem. Dengan pendekatan ekologi
dan fakta ilmiah, Carson membuktikan bahwa eksploitasi teknologi tanpa
pengawasan bisa berdampak buruk bagi lingkungan. Namun, gaya penulisan yang
sarat istilah ilmiah mungkin menjadi hambatan bagi pembaca umum."
4. Resensi
Evaluatif
Resensi ini
memberikan penekanan pada penilaian terhadap kualitas buku. Penulis fokus pada
apakah buku tersebut layak dibaca atau tidak, disertai dengan penilaian
terhadap kelebihan dan kekurangan karya tersebut.
Ciri-ciri:
1. Lebih bersifat evaluasi dan
rekomendasi.
2. Menonjolkan kelebihan buku seperti
ide, bahasa, dan desain.
3. Mengkritisi
kekurangan buku, misalnya penyampaian yang sulit dipahami atau kurang mendalam.
Contoh:
"Buku ini berhasil menyajikan fakta sejarah Indonesia
dengan gaya penulisan populer yang ringan. Namun, penggunaan sumber referensi
yang kurang lengkap membuat beberapa bagian terkesan spekulatif. Meski begitu,
buku ini tetap layak dibaca sebagai pengantar sejarah modern Indonesia."
Resensi campuran merupakan gabungan antara resensi
deskriptif dan kritis. Penulis resensi menjelaskan isi buku secara deskriptif
dan memberikan analisis kritis terhadap buku tersebut.
Ciri-ciri:
1. Mengombinasikan informasi deskriptif
dengan analisis kritis.
2. Lebih lengkap karena mencakup isi
buku dan evaluasi.
3. Cocok untuk berbagai jenis buku, baik
fiksi maupun non-fiksi.
Contoh:
"Novel
ini menceritakan petualangan seorang pemuda dalam menemukan jati dirinya.
Alurnya menarik dengan konflik yang menyentuh, namun pengembangan karakter
terasa kurang mendalam. Penulis berhasil menciptakan suasana yang hidup,
meskipun ada beberapa bagian yang terasa bertele-tele."
Kesimpulan
Setiap
jenis resensi memiliki tujuan dan gaya penyajian yang berbeda:
1. Informatif: Fokus pada inti buku secara singkat.
2.
Deskriptif: Memberikan gambaran mendetail.
3. Kritis:
Mengandung analisis mendalam dan penilaian kritis.
4.
Evaluatif: Menekankan pada penilaian terhadap kualitas buku.
5.
Campuran: Kombinasi antara deskriptif dan kritis.
Jenis
resensi yang dipilih tergantung pada tujuan penulis dan jenis buku yang
diresensi. Resensi kritis dan evaluatif umumnya digunakan untuk karya yang
membutuhkan analisis mendalam, sedangkan resensi informatif lebih cocok untuk
memberikan gambaran cepat.
Demikian penjelasan sekilas tentang resensi buku yang pada
dasarnya memunyai manfaat ilmiah yang sangat besar terutama bagi mereka yang
ingin mendapatkan informasi cepat tentang suatu buku atau karya ilmiah. Oleh
karena itu sangat disayangkan jika karya ilmiah berupa book review tidak
mendapatkan apresiasi selayaknya hanya karena ketidak mengertian para pihak
yang bertanggungjawab memeriksa kepatutan
suatu karya ilmiah untuk mendapatkan reward.
*Penulis adalah Guru Besar Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin