
Dr Jose Norambuena-Contreras: Bitumen juga akan membantu mengembangkan jalan bebas emisi. Credit: Swansea University.
Aspal 'Penyembuh' dari Limbah Biomassa
Agar aspal bisa "menyembuhkan diri", tim menambahkan bahan berpori kecil yang disebut "spora". Bahan ini lebih tipis dari sehelai rambut dan terbuat dari tanaman. Spora tersebut diisi dengan minyak daur ulang, yang akan dilepaskan saat aspal mulai retak. Proses ini membalikkan kerusakan dan memperbaiki retakan.
Para ilmuwan semakin sering menggunakan bahan daur ulang dalam aspal untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan membuat jalan lebih berkelanjutan. Dalam uji laboratorium, aspal canggih ini terbukti mampu menyembuhkan "retakan mikro" di permukaannya dalam waktu kurang dari satu jam.
Eksperimen laboratorium menunjukkan bahwa material ini mampu menyembuhkan retakan mikro di permukaannya dalam waktu kurang dari satu jam.
Mengurangi Ketergantungan pada Bahan Bakar Fosil
Penelitian ini juga menekankan penggunaan bahan daur ulang untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Dr. Francisco Martin-Martinez, ahli Kimia Komputasi di King’s College London, menjelaskan: "Dalam penelitian kami, kami ingin meniru kemampuan penyembuhan alami yang ada di alam. Misalnya, ketika pohon atau hewan terluka, luka mereka sembuh dengan sendirinya berkat biologi mereka. Aspal yang bisa menyembuhkan diri akan meningkatkan daya tahan jalan dan mengurangi kebutuhan untuk menambal lubang."
"Kami juga menggunakan bahan berkelanjutan dalam aspal baru ini, termasuk limbah biomassa. Ini akan mengurangi ketergantungan pada minyak bumi dan sumber daya alam. Limbah biomassa tersedia di mana-mana, murah, dan bisa diproduksi secara lokal. Menggunakan bahan lokal seperti limbah mengurangi ketergantungan pada aspal berbasis minyak bumi, yang sangat membantu daerah-daerah dengan akses terbatas ke aspal konvensional."
Dr. Jose Norambuena-Contreras, ahli Aspal Penyembuh Diri dari Swansea University, menambahkan: "Dalam studi interdisipliner ini, kami menggabungkan keahlian di bidang teknik sipil, kimia, dan ilmu komputer untuk meneliti sifat penyembuhan diri dari bitumen yang dimodifikasi. Dengan menggabungkan pengetahuan ini dan alat AI canggih dari Google Cloud, kami bertujuan untuk memahami lebih dalam kemampuan penyembuhan bitumen melalui pendekatan desain molekuler."
"Kami bangga bisa memajukan pengembangan aspal penyembuh diri menggunakan limbah biomassa dan kecerdasan buatan. Pendekatan ini menempatkan penelitian kami di garis depan inovasi infrastruktur berkelanjutan, berkontribusi pada pengembangan jalan bebas emisi dengan daya tahan lebih baik."