Watch Unhas TV Live
Watch Unhas TV Live
Internasional

Seruan Bela Palestina dari Rotunda, Universitas Indonesia

Darmadi Tariah05 May, 2024
Mahasiswa Universitas Indonesia mulai berdemonstrasi bela Palestina (sumber gambar: tangkapan layar)

JAKARTA, UNHAS TV – Universitas Indonesia (UI) ikut bergabung dalam gerakan mahasiswa global menuntut penghentian genosida di Gaza dan kemerdekaan Palestina.

Gerakan mahasiswa ini bermula di Universitas Columbia, di New York. Seruan penghentian genosida Gaza, kemerdekaan Palestina, dan divestasi Israel awalnya sayup terdengar di Pantai Timur, Amerika Serikat (AS), lamat-lamat menjadi nyaring dan kini telah terdengar juga di Indonesia.

Awalnya, 70 orang mahasiswa berkemah untuk protes, mulai direpresi oleh pihak rektorat kampus yang meminta  kepolisian setempat membubarkan perkemahan. Akibatnya, banyak mahasiswa demonstran dari Universitas Columbia dan Universitas New York dipukuli dan ditangkapi.

BACA JUGA: Demonstrasi Pro-Palestina di Dua Kampus Ternama Dunia

Kejadian ini mendapat reaksi dari dewan pengajar dan guru besar, mereka mogok bersama memprotes kebijakan kampus yang “membabi buta” dalam melindungi Israel sampai tega mempersekusi demonstrasi damai oleh mahasiswa mereka sendiri.

Gelombang protes dan solidaritas terhadap mahasiswa New York kemudian membesar ke lebih dari 50 kampus di Amerika Seikat. Mulai dari Universitas Timur Laut (North East University) di Pantai Timur hingga Universitas California Berkeley di Pantai Barat. Termasuk pula seluruh kampus elit AS yang tergabung dalam Liga Ivy.

Membesarnya gelombang demonstrasi tidak hanya terjadi di kampus-kampus AS, tetapi juga di Eropa Barat dan Australia. Sydney, London, Paris, dan Berlin bangkit meneriakkan tuntutan yang sama dengan mahasiswa AS. Mereka juga bersolidaritas terhadap para mahasiswa dan guru-guru besar di AS yang dipersekusi secara brutal.

BACA JUGA: Universitas Shiraz, Iran Siap Menerima Mahasiswa Pro-Palestina yang Dipecat di Amerika dan Eropa

Gerakan ini direspon baik oleh beberapa kampus ternama Iran. Mereka mengutuk kebiadaban pihak keamanan dan rektorat kampus dalam mempersekusi demonstran dan para guru besar di AS. Universitas Shiraz bahkan siap menerima dengan beasiswa mahasiswa AS yang di-drop out dan akan mempekerjakan para dosen yang dipecat.

Beberapa hari kemudian, muncul teriakan serupa dari Tokyo. Puluhan mahasiswa Universitas Waseda menolak berpaling dari gerakan kolega mereka di AS. Mereka menyerukan tuntutan yang sama, stop genosida Gaza dan kemerdekaan untuk Palestina.

Mahasiswa UI menuntut untuk penghentian genosida Gaza dan kemerdekaan Palestina (sumber gambar: tangkapan layar)

BACA JUGA: Mahasiswa di Kampus Jerome Polin Demonstrasi Dukung Palestina

Akhirnya, suara yang paling ditunggu terdengar juga. Mahasiswa Universitas Indonesia menerbitkan seruan aksi solidaritas Palestina. Mereka mulai berkemah sejak Jumat (03/05/2024), lalu.

Mengapa suara mahasiswa Indonesia penting, sebab datangnya dari negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Masyarakat Gaza dan Palestina pada umumnya adalah muslim dan hanya sedikit pemerintah negara-negara muslim yang terbukti peduli pada penderitaan mereka.

Seruan mahasiswa Indonesia penting, sebab suara tuntutan itu berasal dari negara yang dasar hukumnya anti-penjajahan, seperti yang masih dialami Palestina. Tuntutan mahasiswa Indonesia adalah sikap dasar kebangsaan.

Halo, UI dan Indonesia! Kejahatan kemanusiaan di Palestina terus terjadi tiada henti. Perkembangan yang terjadi terus melampaui batas-batas kemanusiaan. Rapatkan barisan kita bersama untuk Palestina, kemanusiaan, dan kebebasan berpendapat. Pastikan dirimu hadir di Rotunda UI, Jumat 3 Mei 2024, pukul 16.00”

Itulah seruan awal mahasiswa UI melalui Instagram untuk berdemonstrasi di Lapangan Rotunda, UI Depok. Selain solidaritas untuk Palestina dan kemanusian, mereka juga menyerukan untuk membela kebebasan berpendapat. Mengapa? Itu ditujukan khusus untuk mahasiswa di AS dan Eropa Barat yang dipersekusi padahal mereka demonstrasi damai. Belum lagi DPR AS meloloskan RUU ke Senat yang dianggap akan mematikan kebebasan berpendapat.

BACA JUGA: DPR Amerika Serikat Loloskan RUU yang Akan Membungkam Gerakan Pro-Palestina

Prof. Riri Fitri Sari, Guru Besar Fakultas Teknik UI membacakan puisi Taufik Ismail

Menariknya, Perkemahan Solidaritas Mahasiswa UI untuk Palestina bukan hanya diramaikan oleh mahasiswa. Dosen dan Guru-guru Besar mereka juga hadir di Lapangan Rotunda, mengekspresikan sikap mereka, mendukung Palestina.

Prof. Riri Fitri Sari, Guru Besar Fakultas Teknik UI bahkan menyempatkan diri membaca puisi Taufik Ismail, “Palestina, Bagaimana Bisa Aku Melupakanmu.” Puisi ini turut menegaskan sikap Civitas Akademika UI untuk berdiri bersama Palestina dan tetap berkomitmen untuk memastikan gencatan senjata permanen dan kemerdekaan Palestina.