GOWA, UNHAS.TV - Tahapan penjaringan aspirasi Bakal Calon (Balon) Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) periode 2026–2030 berakhir di Zona E, Rumpun Ilmu Teknik.
Dalam sesi penutup ini, sivitas akademika Fakultas Teknik (FT) Unhas menuntut komitmen calon rektor terhadap dua isu kunci. Yakni pemekaran fakultas untuk efisiensi pengelolaan dan konsistensi dalam menjalankan Visi Green Campus.
Kegiatan penjaringan aspirasi Balon Rektor Unhas ini diselenggarakan di Gedung CSA Fakultas Teknik Unhas, Gowa, pada Senin, (13/10/2025). Hadir puluhan dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa Teknik Unhas.
Ketua Senat Akademik Unhas, Prof Dr Bahruddin Thalib drg MKes SpPros(K), menyatakan sesi ini sebagai penutup rangkaian penjaringan.
"Ini adalah sesi terakhir. Kami hadir dalam rangkaian kegiatan penjaringan aspirasi dan penyampaian visi misi, silakan menyampaikan aspirasi gagasan akan dibawa Fakultas Teknik ke depannya," ujar Prof. Bahruddin.
Pemaparan visi, misi, dan penjaringan aspirasi dipandu oleh moderator Prof Dr Ir Budimawan DEA, yang juga merupakan Sekretaris Senat Akademik Unhas.
Aspirasi utama dari Fakultas Teknik menyoroti masalah pengelolaan institusi yang saat ini dianggap terlalu besar.
Prof Dr Eng Ir Andi Erwin Eka Putra ST MT, secara terbuka menyarankan pemecahan Fakultas Teknik menjadi beberapa fakultas baru.
"Saya memberikan aspirasi begini, Fakultas Teknik ini perlu dikembangkan beberapa fakultas," kata Prof Andi Erwin. Ia beralasan bahwa pengelolaan dengan luasan dan jumlah mahasiswa saat ini sudah sulit dilakukan oleh satu pengelola saja.
Ia menyebutkan jumlah ideal pemekaran. "Saya sarankan bahwa Fakultas Teknik ini memang idealnya menjadi empat fakultas karena sekarang ini Fakultas Teknik hampir 10 ribu mahasiswa, sehingga memang sebaiknya 1 fakultas itu mahasiswanya 2.500 lah."
Konsistensi Visi dan Kritisi Green Campus
Selain isu tata kelola internal, tuntutan lain yang ditekankan oleh Rumpun Ilmu Teknik adalah pentingnya konsistensi dalam menjalankan setiap program kerja, terutama yang berkaitan dengan lingkungan kampus.
Hal itu disuarakan oleh Prof Dr Ir Triyatni Martosenjoyo MSi. "Saya berharap siapa pun yang menjadi rektor terpilih akan membawa Unhas kepada kemajuan masa depan. Tetapi dengan catatan bahwa kita punya semua, kita bisa melakukan apa saja," ucapnya.
"Namun, kita tidak akan bisa melangkah maju kalau kita tidak mempunyai konsistensi terhadap cita-cita itu. Tanpa konsisten kita akan maju satu langkah tapi mundur dua langkah," tegas Prof Triyatni.
Prof Triyatni secara spesifik memberikan contoh ketidakkonsistenan yang sering terjadi dalam implementasi visi Green Campus di lingkungan kampus.
"Misal kita punya konsep green campus tetapi kita masih menggunakan produk-produk yang memusuhi konsep green, misalnya kita masih pakai material yang tidak terbarukan, itu salah satu bentuk tidak konsisten," ujarnya.
Ia juga menambahkan, "Kedua misalnya, kita ingin mencapai world class university, tetapi kita cenderung tidak memelihara apa yang disebut kualitas."
Di akhir sesi, moderator Prof Dr Ir Budimawan DEA, mengungkapkan rasa bangganya atas terselesaikannya seluruh rangkaian penjaringan aspirasi yang telah dilakukan Senat Akademik.
"Orang yang paling bahagia dan bangga adalah saya, menyelesaikan semua, dengan masukan yang begitu banyak, suasana akrab, dan dipenuhi rasa kekeluargaan antara bakal calon rektor, dan sangat serius dari usulan sivitas akademika," tutup Prof Budimawan.
(Amina Rahma Ahmad / Unhas.TV)