News

Setelah Jusuf Kalla, IKAIE Akan Hadirkan Purbaya dan Arsjad Rasjid

undefined

MAKASSAR, UNHAS.TV - Setelah memastikan kehadiran Jusuf Kalla di acara sarasehan Ekonomi Indonesia pada 15 Desember 2025, Ikatan Keluarga Alumni Ilmu Ekonomi (IKAIE) Universitas Hasanuddin memastikan diskusi batch ke-2, akan digelar di bulan Januari 2026 mendatang.

Rencananya, narasumber yang akan hadir adalah Menteri Keuangan Purbaya Yudi Sadewa dan pengusaha Arsjad Rasjid.

“Kami sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak. Rencananya, Pak Purbaya dan Arsjad Rasjid akan hadir di Januari mendatang,” kata Syamsul Anam, salah seorang staf ketua di IKAIE Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unhas di Makassar, Jumat (28/11/2025).

Dalam kesempatan itu, Syamsul Anam juga menjelaskan perkembangan acara diskusi bersama Jusuf Kalla di Arsjad Rasjid Lecture Theater pada 15 Desember mendatang. 

Acara yang akan digelar bersama Unhas TV ini berupa sarasehan, yang mengusung tema “Jalan Baru Ekonomi Indonesia: Evaluasi dan Rekonstruksi Strategi Pembangunan Indonesia.” 

“Kami ingin menghadirkan percakapan dari para pelaku sejarah, pemikir, dan penggerak ekonomi nasional,” ujar pria yang masuk Fakultas Ekonomi Unhas pada tahun 1995 ini.

Dalam acara ini, Jusuf Kalla akan jadi pembicara utama, yang kemudian ditanggapi sejumlah ekonom. Di antaranya adalah Prof. Basri Hasanuddin, Prof. Abd. Hamid Paddu, Prof. Wassiaturrahma, Taslim Arifin, Abd. Madjid Sallatu, dan Syarkawi Rauf

Dalam proposal awal, IKAIE menggambarkan bahwa Indonesia tengah berada pada persimpangan krusial antara “bahaya” dan “kesempatan”—mengutip pandangan yang menyandingkan filosofi Tiongkok kuno wei-ji dengan pemikiran Daron Acemoglu mengenai pentingnya kelembagaan inklusif sebagai fondasi kemakmuran nasional.

Sarasehan ini akan dihadiri akademisi dan ekonom dari kawasan Sulampua, pemerintah daerah, Kadin, HIPMI, APINDO, media, mahasiswa, hingga pemerhati sosial-ekonomi. 

IKAIE menargetkan dua keluaran utama: position paper ekonom Unhas serta buku yang merangkum pandangan para narasumber dan hasil diskusi.

Senada dengan itu, Sekjen IKAIE Laode Said Lutsfi menegaskan, sarasehan ini bukan sekadar forum alumni, tetapi ruang strategis untuk merumuskan gagasan ekonomi baru Indonesia. 

Ia menyebut sarasehan ini sebagai upaya menyatukan perspektif para ekonom lintas generasi, pelaku usaha, akademisi, serta pembuat kebijakan agar dapat membaca ulang arah pembangunan nasional secara lebih jernih.

Menurutnya, Indonesia membutuhkan keberanian untuk melakukan koreksi sekaligus rekonstruksi strategi pembangunan, terutama ketika momentum global bergerak cepat dan ketimpangan antarwilayah masih menjadi tantangan. 

“Ini saatnya kita kembali ke meja dialog, menata ulang arah pembangunan, dan memastikan Indonesia tidak hanya tumbuh, tetapi juga tumbuh dengan benar,” ujar Laode.

Ia menambahkan bahwa IKAIE ingin menghadirkan suasana diskusi yang terbuka, kritis, dan berbasis bukti, sehingga gagasan yang lahir bukan hanya wacana, tetapi dapat menjadi bahan rujukan bagi pemerintah dan sektor strategis lainnya. 

Dengan narasi besar ini, kata Laode, sarasehan diharapkan menjadi kontribusi nyata alumni Ilmu Ekonomi Unhas bagi masa depan perekonomian bangsa.