Kesehatan

Takut Menelan, Apa yang Terjadi dengan Penderita Phagophobia?

MAKASSAR, UNHAS.TV - Menelan makanan adalah hal lumrah, namun sebagian orang sulit melakukan hal itu. Kondisi ini dikenal sebagai Phagophobia.

Phagophobia bukan sekadar masalah fisik tetapi berkaitan dengan psikologis. Phagophobia adalah salah satu jenis ketakutan (phobia) yang jarang dijumpai namun dapat membawa dampak besar bagi kesehatan penderitanya.

Rasa takut yang berlebihan pada saat menelan sering kali dipicu oleh pengalaman traumatis seperti tersedak atau melihat orang lain kesulitan menelan.

Dokter spesialis kedokteran jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (FK Unhas), dokter Suheyra, mengatakan, ketika penderita phagophobia menghadapi ketakutan tersebut, mereka merasakan tegang di wilayah tenggorokan dan menghindari menelan makanan yang bisa berujung pasa masalah kesehatan seperti penurunan berat badan dan malanutrisi.

"Kondisi kesehatan fisik maupun mental menjadi salah satu faktor pemicu phagophobia. Mereka yang mengalami phagophobia akan cemas, otot tenggorokan menegang, dan diikuti perasaan tidak mampu menelan. Pada saat itu, harus dibantu melalui prosedur trakeostomi, atau pembedahan di tenggorokan untuk membuat lubang masuk makanan," katanya.

Menurut dokter Suheyra, penderita phagophobia harus didekati dengan lebih banyak berkomunikasi untuk mendapatkan informasi penyebab ketakutan itu. 

"Penanganan fobia ini memerlukan terapi khusus seperti terapi paparan yang membantu pasien mengurangi ketakutannya secara bertahap. Pendampingan biasanya diikuti dengan  psikoterapi kongnitif dan pengobatan untuk mengurangi kecemasan," katanya.

Dokter Suheyra menyarakan agar penderita phagophobia selalu didampingi oleh orang terdekat dan para profesional agar ketakutan ini tidak berkepanjangan yang bisa merusak fisik dan mental penderitanya.(*)


Vebby Septiani Semuel (Unhas TV)