MAKASSAR, UNHAS.TV - Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Hasanuddin menggelar talkshow bertajuk “Strengthening the Spirit of Economic Independence Through a Critical and Innovative Mindset and Business Movement”.
Acara berlangsung di Aula Prof. Latanro, Pascasarjana FEB Unhas, Senin (22/9/2025) ini, menghadirkan narasumber dari berbagai sektor, mulai dari pemerintah, lembaga keuangan, hingga akademisi.
Talkshow ini membahas pentingnya membangun kemandirian ekonomi dengan mengedepankan pola pikir kritis, inovatif, dan gerakan usaha yang kolaboratif.
Kegiatan tersebut menjadi salah satu rangkaian EconoFest yang digagas Senat Mahasiswa FEB Unhas, dengan tujuan menumbuhkan budaya akademik yang produktif sekaligus memberi kontribusi bagi masyarakat.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar, Arlin Ariesta, menegaskan bahwa kebijakan wirausaha harus mampu menghadirkan regulasi yang jelas.
Menurutnya, regulasi tersebut tidak hanya sekadar mengatur, tetapi juga memberi kemudahan, perlindungan, dan pemberdayaan bagi pelaku usaha.
Ia menambahkan, koperasi memiliki potensi besar untuk menjadi lembaga ekonomi pilihan masyarakat. Dengan penguatan tata kelola, koperasi bahkan dapat berkembang menjadi holding yang menaungi UMKM di tingkat desa.
“Koperasi bukan hanya sarana simpan pinjam, tetapi motor penggerak kemandirian ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Dukungan terhadap literasi ekonomi juga menjadi fokus diskusi. Ahmad Kaimuddin, Koordinator PKSP KITD Sulawesi Selatan, menekankan peran media penyiaran.
Menurutnya, televisi dan radio masih efektif sebagai sarana edukasi keuangan dan ekonomi kreatif, terutama di daerah.
“Penyiaran masih dipercaya masyarakat sebagai media informasi yang bebas dari hoaks. Ini penting untuk membangun literasi ekonomi yang inklusif,” katanya.
Dari sektor perbankan, Muhammad Hasrani Said, Branch Manager Bank Syariah Indonesia (BSI) Makassar Tamalanrea, menyebut EconoFest menjadi momentum penting bagi BSI.
Kehadiran bank syariah terbesar di Indonesia dari kawasan timur, menurut Hasrani, merupakan komitmen mendukung kemajuan ekonomi nasional berbasis nilai-nilai syariah.
Selain itu, turut hadir Kepala Tim Sistem Pembayaran Digital Bank Indonesia Provinsi Sulsel, R. Dwi Tjahja K. Wardhono, yang menyoroti pentingnya transformasi digital dalam mendukung sistem pembayaran yang cepat, aman, dan efisien.
Dekan FEB Unhas, Prof. Dr. Abdul Rahman Kadir, SE., M.Si., menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif mahasiswa yang berhasil menghadirkan forum diskusi lintas sektor ini.
Ia menilai kegiatan semacam ini merupakan wadah penting bagi mahasiswa untuk mengembangkan kapasitas diri sekaligus melatih kemampuan berkoordinasi.
“Sebagai dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unhas, saya mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh Senat Mahasiswa ini. Ada dua hal penting yang selalu saya tekankan, yaitu kegiatan penalaran akademik dan pengembangan kapasitas individu.
"Melalui kegiatan ini mahasiswa sudah berlatih untuk berkoordinasi, bekerja sama, dan membangun partisipasi banyak pihak,” ujar Prof. Abdul Rahman.
Ia menambahkan, atmosfer akademik yang kritis dan inovatif harus terus dipelihara. Harapannya, mahasiswa FEB Unhas mampu melahirkan ide-ide baru yang bermanfaat, tidak hanya bagi dunia akademik, tetapi juga bagi pembangunan ekonomi masyarakat.
Melalui talkshow ini, FEB Unhas menegaskan komitmennya untuk membangun ekosistem akademik yang produktif, inovatif, dan kolaboratif.
Dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, kegiatan tersebut diharapkan mampu memperkuat semangat kemandirian ekonomi sekaligus memperluas dampak nyata dari peran perguruan tinggi.
(Rahmatia / A. Muh Syafrizal / Unhas.TV)