Saintek

Teori Big Bang Direvisi, Prof. Richard Lieu Perkenalkan Teori Temporal Singularities

Tolak

ALABAMA, UNHAS.TV- Tak ada yang benar-benar mutlak di jagat raya ini. Manusia, dengan segala keterbatasannya, hanya mampu memahami sepotong demi sepotong realitas yang terbentang luas. Satu-satunya pemilik kebenaran mutlak adalah Tuhan. Maka, bila di kemudian hari muncul pendapat baru yang menggugat teori yang selama ini dianggap benar, hal itu adalah sesuatu yang wajar — baik secara logika maupun dalam tradisi ilmiah.

Begitu pula dengan teori Big Bang — konsep besar tentang asal-usul alam semesta yang selama puluhan tahun mengisi buku-buku pelajaran kita. Kini, sebuah penelitian baru menggugatnya secara frontal. Dan dalam dunia ilmu pengetahuan, pertarungan ide semacam ini bukanlah pertanda kemunduran, melainkan justru nyawa dari kemajuan itu sendiri (The New York Post, 22/4).

Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan oleh Prof. Richard Lieu, profesor fisika dari University of Alabama di Huntsville, menawarkan pandangan berani: semesta ini mungkin tidak lahir dari satu ledakan dahsyat, melainkan berkembang melalui serangkaian semburan energi kosmik yang terjadi berkali-kali dengan kecepatan luar biasa. Alih-alih Big Bang tunggal, Lieu memperkenalkan konsep "singularitas temporal" — letupan-letupan energi yang membentuk galaksi, bintang, dan struktur kosmik lain tanpa melibatkan materi gelap atau energi gelap yang selama ini membingungkan para ilmuwan. 

Dalam makalah terbarunya, Lieu menjelaskan bahwa singularitas ini, meski tak dapat diamati secara langsung, mungkin menjadi mesin sejati di balik evolusi kosmos. Model ini memperhalus gagasan kontroversialnya di tahun 2024, yang menyatakan bahwa gravitasi mungkin bisa eksis tanpa kehadiran massa. Pandangannya sempat menuai perdebatan sengit dan bahkan dibaca lebih dari 41.000 kali di komunitas ilmiah daring. 

>> Baca Selanjutnya