Kesehatan

Terapi Dingin dan Panas, Mana yang Lebih Tepat Untuk Cidera Otot?

MAKASSAR, UNHAS.TV - Cidera otot adalah masalah umum yang dapat terjadi akibat berbagai kegiatan, seperti olahraga, gerakan tiba-tiba, atau kecelakaan. 

Penanganan yang tepat sangat penting untuk mempercepat pemulihan dan mengurangi rasa sakit. Salah satu metode yang umum digunakan adalah terapi kompres, baik panas maupun dingin. Namun, kapan sebaiknya menggunakan kompres panas dan kapan kompres dingin?

Kompres dingin lebih cocok digunakan pada cidera akut atau yang baru terjadi, terutama dalam 24-72 jam pertama. Terapi ini membantu mengurangi pembengkakan dengan cara menyempitkan pembuluh darah, meminimalkan kerusakan jaringan, dan mengurangi rasa sakit di area cedera. 

Sedangkan terapi panas lebih tepat digunakan untuk mengurangi kejang otot dan mengembalikan fungsi otot setelah cedera mulai mereda.

Jenis cidera yang cocok mendapat penanganan kompres dingn yakni keseleo, terkilir, memar, atau cidera lain yang disertai nyeri, bengkak, dan peradangan.

Menurut Kepala Departemen Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi FK Unhas, Dr dr Husnul Mubarak SpKFR NM(K). FEMG, penggunaan terapi dingin dan panas harus disesuaikan dengan kondisi cidera.

"Terapi kompres dingin dan hangat bisa dilakukan oleh orang awam. Jika cideraya akut, berikan yang dingin, kalau dia sudah lewat fase inflamasi, fase radang, bisa diberikan kompres hangat. 

Dokter Husnul menambahkan, terapi dingin atau panas harus dilakukan dengan benar dan tidak boleh terlalu lama. Terapi dingin sebaiknya dilakukan 15-20 menit per sesi, sedangkan terapi panas maksimal 30 menit untuk mencegah risiko kerusakan jaringan. 

Terapi kompres panas digunakan pada cidera kronis atau cidera yang sudah berlangsung lebih dari 72 jam. Terapi ini juga digunakan pada nyeri otot akibat kegiatan berlebihan, nyerii sendi, keram atau kekakuan otot.

Terapi kompres panas membantu melebarkan pembuluh darah, meningkatkan aliran darah ke wilayah yang cidera. Ini membantu membawa oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan untuk penyembuhan. Hawa panas dapat membantu merilekskan otot yang tegang dan kaku. 

Dokter Husnul menyarankan, ketika ditemukan kondisi khusus yang mungkin dikhawatirkan akan berkomplikasi, maka sebaiknya segera hubungi dokter untuk kemudian mendapatkan nasihat bagaimana tatalaksana yang lebih lanjut dari kasus yang sudah dialami.

Kejadian yang dapat dijadikan tanda untuk segera menghubungi dokter yakni ketika ditemukan nyeri parah dan tidak membaik setelah beberapa hari, terjadi pembengkakan yang tidak berkurang atau justru tambah parah.

Tanda lainnya yakni terjadi perubahan warna kulit yang signifikan (misal menjadi sangat merah atau biru), terjadi mati rasa atau kesemutan di wilayah cidera, atau tidak bisa menggerakkan bagian tubuh yang cidera.(*)

Venny Septiani Semuel (Unhas TV)