MAKASSAR, UNHAS.TV - Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin (FIKP Unhas) menggelar simposium internasional bertajuk "The 2nd International Postgraduate Symposium on Ocean Sustainability".
Kegiatan yang dirangkaikan dengan program pertukaran mahasiswa internasional (International Student Exchange Program) tersebut berlangsung di Aula FIKP, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, Senin (16/6/2025).
Turut hadir Rektor Unhas Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa MSc, Dekan FIKP Prof Safruddin SPi MP PhD, para ketua departemen, Ketua Program Studi S2 dan S3 Ilmu Kelautan dan Perikanan, serta perwakilan dari universitas mitra, yaitu Universiti Malaysia Terengganu (Malaysia), Beibu Gulf University (Tiongkok), Universiti Malaysia Sabah (Malaysia), Kasetsart University (Thailand), dan Jimei University (Tiongkok).
Ketua Panitia Prof Dr Ir Yushinta Fujaya MSi menyampaikan, simposium ini mengusung tema "Bridging Research, Writing, and Global Collaboration for a Sustainable Ocean" yang menekankan pentingnya inovasi dan kolaborasi lintas negara dalam mendukung keberlanjutan sumber daya laut dan pesisir.
"Selama dua pekan pelaksanaan, peserta akan menjalani lima hari kegiatan tatap muka di Makassar dan sembilan hari sesi daring. Kegiatan difokuskan pada penulisan manuskrip ilmiah serta proses pengajuan ke jurnal internasional bereputasi," jelas Prof Yushinta.
Prof Jamaluddin Jompa menyampaikan harapan agar simposium ini dapat menjadi wadah strategis pembentukan komunitas ilmiah internasional yang berfokus pada pencarian solusi berbasis sains untuk keberlanjutan laut.
"Mahasiswa pascasarjana adalah ujung tombak pengembangan ilmu. Namun, lebih dari itu, konektivitas personal yang terbentuk melalui kegiatan seperti ini menjadi kunci terbentuknya jejaring kolaboratif jangka panjang," jelas Prof Jamaluddin.
Kegiatan ini juga dirangkaikan sesi pengembangan kapasitas, permainan kolaboratif, serta kunjungan lapangan ke Balai Budidaya Air Payau di Takalar dan situs prasejarah Leang-Leang di Maros.
Kegiatan yang diikuti 50 peserta yang terdiri atas 30 mahasiswa pascasarjana serta 20 dosen pendamping dari tujuh universitas mitra di kawasan Asia, termasuk dari Tiongkok, Malaysia, dan Thailand.(*)