MAKASSAR, UNHAS.TV - Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa MSc menyebut peran penting universitas terhadap kemajuan Indonesia. Menurutnya, universitas harus memberikan sumbangsih dalam penyelesaian masalah.
Prof Jamaluddin Jompa menyampaikan hal itu saat memberikan sambutan pada kuliah umum bertajuk "Masa Depan Pertanahan dan Tata Ruang Indonesia", di Ruang Senat Lantai 2 Rektorat, Kampus Tamalanrea, Makassar, Kamis (6/2/25). Pembicara kuliah umum ini adalah Ketua Komisi II DRP RI 2024-2029, Dr M Rifqinizamy Karsayuda SH MH.
"Jadi universitas itu kadang mengeluh dan kita ini lebih banyak jadi penonton. Jadi ayo kita manfaatkan universitas ini untuk memberikan kontribusi dalam menyelesaikan permasalahan di negeri kita ini," terangnya.
Prof JJ, sapaannya, mengatakan Unhas hadir tidak hanya untuk kepentingan internal saja, melainkan juga memberikan kebermanfaatan yang besar. Janji itu telah menjadi visi kampus terbaik di kawasan Indonesia Timur ini.
"Ini sudah menjadi visi yang telah tetapkan oleh Majelis Wali Amanat (MWA) Unhas," tuturnya.
Saat ini student body atau keseluruhan jumlah mahasiswa yang terdaftar di Unhas mencapai lebih 50 ribu orang. Angka ini diperkirakan akan terus meningkat menjadi 53 ribu mahasiswa di tahun depan.
Unhas merespon dengan membuka sejumlah program studi baru yang sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat dan persaingan dunia industri sekarang.
Salah satu prodi baru itu adalah teknik metalurgi dan material. Jumlah mahasiswa prodi ini telah mencapai 11.988 orang.
"Prodi bertambah karena kebutuhan dunia eksternal yang begitu cepat berubah sehingga hadir prodi baru seperti metalurgi yang dulunya belum ada di Indonesia Timur," jelas pria kelahiran Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan itu.
Kata Jamaluddin Jompa, selanjutnya Unhas akan segera membuka prodi baru lainnya terkait dengan Data Analyst dan Artificial Intellegent (AI).
"Data analyst, Artificial Intellegent (kecerdasan buatan) sebentar lagi kami hadirkan, karena universitas harus ada di depan untuk peradaban Indonesia," terangnya.
“Universitas tentu mengawal menjadikan dirinya menjadi bagian yang menyiapkan generasi masa depan," tambahnya.
Bahkan, kata Prof JJ, Unhas kini sebagai lembaga pendidikan yang sudah memiliki sejumlah bidang perusahaan. Meski upaya ini mendapatkan respon kritik oleh beberapa pihak, namun ini sebagai satu usaha mendukung inovasi Indonesia termasuk menghindari kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswa.
"Kita itu kadang-kadang dikritik. Tapi universitas itu dilarang menaikkan UKT namun dituntut untuk prestasi yang tinggi. Nah bagaimana caranya? Daripada kita mengeluh, ayo kita berinovasi untuk menghasilkan revenue dari sumber yang lain," ucap Prof JJ.
Menurut anggota Ex-Officio Majelis Wali Amanat Universitas Hasanuddin periode 2023-2027, Unhas ikut mendukung peraturan yang telah dilahirkan oleh DPR untuk penguasaan terhadap usaha tambang.
"Daripada kita menjadi mengeritik dari luar, ayo universitas ikut tanggung jawab. Misalnya lahirkan green mining yang lebih bagus. Tentu masalah lingkungan tidak bisa ditoleril, jadi universitas harus jadi contoh dengan menerapkan konsep green mining dan kesejahteraan yang berpihak kemasyarakat," jelasnya.
Hadir dalam kuliah umum ini adalah Ketua MWA Unhas, Prof Dr Andi Alimuddin Unde MSi, Ketua Senat Akademik Unhas, Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Wakil Ketua Komisi A, bupati terpilih Kabupaten Sidrap, Rektor Universitas Lambung Mangkurat, dab Kepala BPN Provinsi Sulawesi Selatan.(*)
Zulkarnaen (Unhas TV)