News

Mentan di Halal Bihalal Unhas: Tidak Ada Pangan, Tidak Ada Negara

PANGAN - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di halal bihalal Unhas. (Unhas TV)

MAKASSAR, UNHAS.TV - Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman hadir dalam acara Halal Bi Halal Universitas Hasanuddin di Ballroom Unhas Hotel & Convention, Selasa (16/4/2024).

Di tengah kesibukannya sebagai Menteri Pertanian Republik Indonesia, Amran Sulaiman menyempatkan diri hadir dan bersilaturahmi dengan keluarga besar Universitas Hasanuddin.

Ketua Ikatan Alumni Unhas ini memberikan gambaran mengenai fokus utama Kementerian Pertanian Indonesia ke depan yakni pembangunan pertanian modern yang tidak lagi menggunakan peralatan manual.

Di Indonesia terdapat beberapa provinsi yang akan menjadi daerah percontohan. Sulawesi Selatan sebagai salah satu provinsi yang bakal jadi percontohan, akan memanfaatkan 10.000 hektare lahan dengan biaya Rp 100 milyar yang akan digelontorkan langsung oleh Kementerian Pertanian.

Percobaan ini diharapkan akan menekan biaya produksi hingga 50% dan meningkatkan produktivitas pertanian hingga 50% pula.

Amran yang digadang-gadang akan tetap menduduki jabatan Menteri Pertanian di kabinet Prabowo ini (Lihat : https://unhas.tv/dapat-jaminan-jadi-menteri-lagi-amran-sulaiman-saya-fokus-kerja/) juga memberikan gambaran fokus pembangunan Indonesia ke depan yakni di bidang pangan, energi, pertahanan, dan hilirisasi.

"Ke depan, kita akan fokus pada pangan, energi, pertahanan, dan hilirisasi," ujarnya.

Dosen Fakultas Pertanian Unhas ini juga menekankan pentingnya bidang pangan sebagai hal mendasar bagi suatu negara.

Jika bidang pangan mengalami permasalahan, maka akan menjadi cikal bakal permasalahan di bidang lainnya. Bahkan bidang pangan merupakan hal wajib bagi berdirinya suatu negara. "Tidak ada pangan, tidak ada negara."

Di hadapan seluruh civitas akademika Unhas, ia juga menyampaikan bahwa program-program strategis yang akan dijalankan ke depan membutuhkan dukungan dan doa terutama dari para dosen dan guru besar di Universitas Hasanuddin.

Segala progres yang akan dicapai dapat menjadi amal jariah bagi semua. "Kalau ada kemajuan, maka itu amal jariah bagi semua," ujarnya.

Tak hanya mengembalikan swasembada pangan di Indonesia, Amran optimis Indonesia dapat menjadi lumbung pangan dunia dan Universitas Hasanuddin diharapkan dapat berkontribusi di dalamnya.

(Iffa Aisyah Rahman / Andi Muhammad Syafrizal)